Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Januari 2015 menguat 3,7 poin menjadi 120,2 dari bulan sebelumnya 116,5. Penguatan ini diakibatkan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan mendatang.
Konsumen memperkirakan, tekanan kenaikan harga (inflasi) pada bulan April kelak masih mengalami penurunan. Ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) pada tiga bulan mendatang sebesar 150,6, lebih rendah dari bulan Desember sebelumnya yang sebesar 172,5.
Ekspektasi penurunan ini ditengarai sebagai akibat penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi pada bulan Januari. "Penurunan terbesar terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau," tulis BI dalam siaran persnya, Selasa (3/2).
Sekadar mengingatkan, harga BBM premium turun dua kali pada bulan Januari. Pada 1 Januari harga bensin turun dari Rp 8.500 per liter menjadi Rp 7.600 per liter. Selanjutnya pada 19 Januari turun lagi menjadi Rp 6.700 per liter. Alhasil, pada bulan Januari tercatat deflasi 0,24%.
Meskipun diperkirakan dalam tiga bulan ke depan harga akan menurun, namun untuk periode enam bulan mendatang harga diperkirakan akan tinggi karena permintaan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Akan tetapi konsumen optimis ketersediaan barang enam bulan kelak akan semakin memadai dengan distribusi barang yang semakin lancar.
Selain disebabkan ekspektasi harga, yang membuat optimisme konsumen menguat adalah banyaknya proyek pembangunan infrastruktur yang akan dilakukan pemerintah. Dengan infrastruktur yang terlaksana maka ekonomi Indonesia akan semakin membaik.
Tidak heran apabila Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dalam enam bulan mendatang pada bulan Januari tercatat sebesar 130,7, meningkat 7,9 poin dari bulan sebelumnya. Ekspektasi kegiatan dunia usaha dan ekspektasi penghasilan masing-masing mengalami kenaikan sebesar 12,6 poin dan 10,2 poin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News