kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI ingin bentuk holding himpunan ekonomi bisnis berbasis pesantren


Rabu, 21 April 2021 / 16:43 WIB
BI ingin bentuk holding himpunan ekonomi bisnis berbasis pesantren
ILUSTRASI. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berencana membentuk holding himpunan ekonomi dan bisnis berbasis pesantren yang diyakini bisa menjadi bisnis yang besar. Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, mengatakan, potensi besar bisnis tersebut tercermin dari besarnya komunitas pesantren di Indonesia. 

“Sudah ada tak kurang dari 27.722 pesantren dan ada 4 juta orang santri yang tersebar. Ini menjadikan pesantren kekuatan strategis untuk menjadi pemain kunci industri halal, mendukung ekonomi nasional,” ujar Destry, Rabu (21/4) via video conference. 

Nantinya, holding bisnis pesantren ini merupakan gabungan unit usaha operasi dari banyak pesantren di wilayah yang berdekatan. 

Ini sejalan dengan BI yang ingin memperkuat implementasi kebijakan dalam rangka peningkatan korporatisasi pada UMKM, termasuk unit usaha syariah pesantren lewat konsep korporatisasi. 

Baca Juga: Muhammadiyah Akan Tarik Dana di Bank Syariah BUMN

Kemudian, pembentukan holding ini tak hanya membuat aktivitas ekonomi pesantren menjadi makin besar dan memiliki kekuatan untuk menawar, khususnya dalam penentuan harga. 

Pada gilirannya, bank sentral berharap upaya holding mampu meningkatkan kemandirian pesantren dalam menjalankan kegiatan utama dan meningkatkan akses keuangan ataupun pembiayaan dan akses pasar, termasuk peningkatan tata kelola pesantren. 

“Holding pesantren diharapkan mampu berkontribusi aktif dalam pengembangan usaha syariah dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi,” tambah Destry. 

Lebih lanjut, sejumlah sektor usaha bisa dikembangkan melalui holding berbasis ekonomi pesantren tersebut, seperti pertanian terintegrasi, industri pengolahan makanan, pakaian, hingga energi terbarukan. 

Pun terkait dengan digitalisasi ekonomi dan keuangan, BI bersama stakeholders telah memulai beberapa pilot project untuk mendukung Herbitren, yaitu pembangunan greenhouse tanaman hortikultura berbasis internet of things di pesantren, pengembangan pasar virtual pesantren, dan sistem akuntansi pesantren Indonesia (SANTRI). 

Selanjutnya: Sri Mulyani dorong akselerasi transformasi digital Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×