kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI dorong pelaku usaha kembangkan wisata syariah


Kamis, 29 Oktober 2015 / 21:41 WIB
BI dorong pelaku usaha kembangkan wisata syariah


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Adi Wikanto

SURABAYA. Bank Indonesia (BI) terus mendorong pertumbuhan ekonomi syariah.

Tak hanya melalui sektor keuangan, BI juga ingin industri pariwisata syariah untuk ikut berkembang.

Benny Siswanto, Kepala Kantor BI perwakilan Surabaya mengatakan, industri pariwisata syariah memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan.

Menurutnya, peminat wisata ini sangat banyak di dunia, dan tidak terbatas pada kaum muslim saja.

“Minat terhadap wisata syariah harus direspons dengan pengembangan usaha wisata syariah, sehingga dapat turut menggerakkan perekonomian nasional,” ujarnya dalam seminar nasional bertema “Potensi Wisata Syariah di Indonesia” pada hari Kamis (29/10) di Surabaya.

Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) 2015.

Seminar ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada stakeholder tentang lini usaha wisata yang termasuk dalam kategori wisata syariah, dan membantu mempercepat pengembangan industri wisata syariah di Indonesia.

BI berharap pariwisata syariah Indonesia bisa bersaing dengan industri pariwisata syariah dunia lainnya.

Seperti Turki dan Malaysia yang saat ini merupakan pengembang industri pariwisata yang besar.

Di Indonesia sendiri, menurut catatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), ada 13 provinsi yang sudah siap sebagai destinasi wisata syariah.

Seperti Nusa Tenggara Barat (NTB), Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Bali.

Dengan meningkatkan pengetahuan para pengusaha dan perbankan mengenai lini usaha wisata yang termasuk dalam kategori wisata syariah serta potensi pengembangan wisata syariah, diharapkan sektor ini pun akan lebih cepat berkembang.

Sekadar informasi, pekan lalu, Industri pariwisata Indonesia meraih tiga penghargaan dari The World Halal Travel Award 2015.

Dua diantaranya diterima oleh Lombok sebagai Destinasi Halal Terbaik di Dunia dan Destinasi Bulan Madu Halal Terbaik di Dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×