Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) bersama Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI) telah memfasilitasi business matching pembiayaan untuk UMKM hijau, dengan nilai pembiayaan hijau mencapai Rp 96 miliar pada Mei hingga Juni 2025.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menjelaskan, Inisiatif ini merupakan forum kolaborasi yang melibatkan 15 bank, World Wildlife Fund (WWF) dan PT. Sarana Multi Infrastruktur yang mengusung visi yang sama untuk mendorong penerapan keuangan berkelanjutan di Indonesia.
Program piloting juga mengklasifikasikan pembiayaan yang disalurkan kepada UMKM hijau senilai Rp 29,3 triliun, baik UMKM hijau secara langsung maupun rantai pasok. Termasuk melalui penerbitan obligasi hijau.
“Selain itu, business matching yang diselenggarakan BI bersama 14 Kementerian/Lembaga dan 10 lembaga keuangan telah mempertemukan 394 UMKM dengan pihak pembiayaan dan menghasilkan komitmen pembiayaan senilai lebih dari Rp 300 miliar selama Februari hingga Juni 2025,” tutur Destry dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/8/2025).
Baca Juga: Danantara Kerjasama dengan JBIC untuk Pembiayaan Energi Hijau
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI Juda Agung menyampaikan, UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Jika ingin transisi hijau yang inklusif dan berdampak luas, UMKM harus menjadi aktor utamanya.
“Untuk itu, kita perlu memperkuat ekosistem pendukungnya, yaitu akses pembiayaan hijau dengan skema yang ramah bagi usaha mikro, dan kemitraan strategis agar UMKM hijau bisa masuk ke rantai pasok industri besar, termasuk ekspor,” tutur Juda.
Untuk mendorong transisi hijau dari sisi kebijakan makroprudensial dalam kerangka Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM), Bank Indonesia telah menetapkan insentif likuiditas hingga 0,5% dari DPK bagi bank yang menyalurkan pembiayaan hijau.
Bank Indonesia juga melonggarkan Kebijakan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) untuk mendorong lembaga keuangan menyalurkan pembiayaan ke sektor hijau.
Untuk membantu dunia usaha termasuk pelaku UMKM dalam transisi hijau, Bank Indonesia juga telah menyediakan Pedoman Model Bisnis UMKM Hijau serta Kalkulator Hijau sebagai alat bantu untuk menghitung emisi karbon, memberikan pendampingan. Serta memperkuat pasar keuangan hijau melalui pembelian Sukuk Negara Hijau dan penerbitan Sukuk BI Inklusif dengan underlying 100% berupa Sukuk Negara Hijau.
Baca Juga: Sri Mulyani Lapor: ASEAN Luncurkan Rencana Pembiayaan Hijau 2025-2028
Bagi masyarakat, pembiayaan hijau membuka akses produk dan layanan keuangan yang ramah lingkungan, seperti kredit rumah hijau, kendaraan listrik, hingga pembiayaan usaha berbasis ekonomi sirkular.
Bank Indonesia mencatat hingga 1 Juli 2025, pembiayaan hijau yang telah disalurkan oleh perbankan mencapai Rp 33,7 triliun untuk perumahan hijau dan kendaraan listrik.
Pembiayaan hijau juga berkontribusi pada kualitas lingkungan hidup dan kesehatan, menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat dalam jangka panjang.
Selanjutnya: 9 Rekomendasi Jus yang Bagus Diminum saat Diet untuk Menurunkan Berat Badan
Menarik Dibaca: 9 Rekomendasi Jus yang Bagus Diminum saat Diet untuk Menurunkan Berat Badan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News