kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.560.000   -8.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.277   3,00   0,02%
  • IDX 6.998   -18,69   -0,27%
  • KOMPAS100 1.037   -2,91   -0,28%
  • LQ45 808   -2,73   -0,34%
  • ISSI 212   0,11   0,05%
  • IDX30 415   -0,87   -0,21%
  • IDXHIDIV20 495   -2,18   -0,44%
  • IDX80 118   -0,29   -0,25%
  • IDXV30 123   -0,01   0,00%
  • IDXQ30 137   -0,47   -0,34%

BI catat penyaluran kredit naik, uang beredar juga turut naik


Senin, 25 Oktober 2021 / 20:45 WIB
BI catat penyaluran kredit naik, uang beredar juga turut naik
ILUSTRASI. BI catat penyaluran kredit naik, uang beredar juga turut naik


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada bulan September 2021 terpantau meningkat dari Agustus 2021. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi M2 pada bulan laporan sebesar Rp 7.287,3 triliun, atau naik dari Agustus 2021 yang sebesar Rp 7.198,9 triliun.

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi, BI, Erwin Haryono mengatakan, berdasarkan faktor yang memengaruhi, peningkatan M2 pada September 2021 terutama dipengaruhi oleh akselerasi penyaluran kredit, sehingga uang yang beredar juga turut ikut naik.

Tercatat kredit yang disalurkan oleh perbankan pada September 2021 mengalami akselerasi. Penyaluran kredit pada periode tersebut sebesar Rp 5.639,4 triliun atau tumbuh 2,0% year on year (yoy). Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yakni 1,0% yoy.

“Akselerasi pertumbuhan kredit terjadi pada debitur perorangan dan korporasi. Kredit kepada perorangan pada September 2021 meningkat 5,1% yoy, dari sebelumnya 4,7% yoy. Sementara itu, kredit kepada korporasi mencatat perbaikan meskipun masih mengalami pertumbuhan negatif 0,4% yoy,” kata Erwin dalam laporannya, Senin (25/10).

Baca Juga: Likuiditas perekonomian naik, berikut faktor yang memengaruhi

Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan penyaluran kredit pada September 2021 terjadi pada seluruh jenis penggunaan, baik Kredit Investasi (KI), Kredit Modal Kerja (KMK), dan Kredit Konsumsi (KK).

Kredit Investasi pada September 2021 masih mencatat kontraksi tipis sebesar -0,03% yoy, membaik dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya yakni -1,0% yoy. Perbaikan terebut, kata Erwin, ditopang oleh membaiknya kredit investasi pada sektor industri pengolahan serta pertambangan dan komunikasi.

Sementara itu, terkait Kredit Investasi sektor industri pengolahan masih tercatat kontraksi sebesar -0,8% yoy pada September 2021, membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya yakni -1,8% yoy.

“Membaik ini terutama pada kredit yang disalurkan untuk sub sektor Industri Minyak Goreng dari Kelapa Sawit Mentah di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah,” jelas Erwin.

Sementara itu, Kredit Investasi pada sektor pertambangan dan Penggalian pada September 2021 meningkat 15,9% yoy, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya khususnya Pertambangan Minyak dan Gas Bumi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Lebih lanjut, untuk KMK pun tercatat tumbuh meningkat dari 1,0% yoy pada Agustus 2021 menjadi 2,6 yoy pada September 2021. Peningkatan ini tercatat pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR), juga konstruksi. KMK sektor PHR pada September tercatat tumbuh 3,7% yoy, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 3,0% yoy. Peningkatan terutama terjadi pada KMK perdagangan dalam negeri berada di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Juga: Didorong penyaluran kredit, jumlah uang beredar capai Rp 7.287,3 triliun

Sementara itu KMK  pada sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh meningkat dari 12,2% yoy menjadi 19,5% yoy. Hal ini terutama bersumber dari peningkatan realisasi kredit KMK sub sekor jaringan telekomunikasi di Jawa Barat dan DKI Jakarta. Sementara itu, pertumbuhan kredit konsumsi (KK) terus mengalami akselerasi dari 2,7% yoy pada Agustus 2021 menjadi 2,9%, disebabkan oleh akselerasi penyaluran kredit KPR.

Untuk penyaluran kredit di sektor properti pada September secara yoy, meningkat dibandingkan Agustus 2021 yaitu 2,1% yoy, terutama pada kredit KPR dan KPA. Kredit KPR dan KPA menunjukkan peningkatan dari 7,8% yoy menjadi 9,4% yoy pada September 2021, di seluruh tipe KPR DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

Di sisi lain, kredit real estate dan konstruksi tercatat melambat. Kredit real estate tumbuh negatif -1,6% yoy, lebih dalam dibandingkan pertumbuhan negatif pada Agustus 2021 yaitu -1,3% yoy, terutama pada real estate perumahan flat/apartemen.

Baca Juga: BI mencatat likuiditas perekonomian meningkat pada Agustus 2021

Kemudian, kredit konstruksi mengalami perlambatan dari 4,4% yoy pada Agustus 2021 menjadi 3,9% yoy pada bulan laporan, terutama didorong oleh perlambatan konstruksi Bangunan Jalan Raya.

Penyaluran kredit kepada UMKM pada September 2021 juga tercatat tumbuh 2,7% yoy sejalan dengan perbaikan kredit skala mikro dan kecil. Kredit skala kecil tercatat tumbuh 18,0% yoy, meningkat dibandingkan 17,2% yoy pada Agustus 2021.

Sedangkan untuk kredit skala mikro terkontraksi sebesar -17,1% yoy pada September 2021, membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya yaitu -20,5% yoy. Di sisi lain, kredit usaha menengah menunjukkan perlambatan, dari 4,3% yoy pada bulan sebelumnya menjadi 2,0%.

“Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan didorong oleh perbaikan penyaluran kredit investasi di tengah stabilnya pertumbuhan kredit modal kerja,” pungkas Erwin. 

Selanjutnya: Per 31 Agustus 2021, BI sudah injeksi likuiditas ke perbankan Rp 118,4 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×