kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Likuiditas perekonomian naik, berikut faktor yang memengaruhi


Senin, 25 Oktober 2021 / 16:31 WIB
Likuiditas perekonomian naik, berikut faktor yang memengaruhi
ILUSTRASI. Gedung Bank Indonesia di Jakarta.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada bulan September 2021 terpantau meningkat dari Agustus 2021. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi M2 pada bulan laporan sebesar Rp 7.287,3 triliun, atau naik dari Agustus 2021 yang sebesar Rp 7.198,9 triliun. 

Tak hanya nominal yang lebih tinggi, pertumbuhan M2 pada September 2021 sebesar 8,0% year on year (yoy) atau juga lebih tinggi dari pertumbuhan Agustus 2021 yang sebesar 6,9% yoy.

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi, BI, Erwin Haryono mengungkapkan berdasarkan faktor yang memengaruhi, peningkatan M2 pada September 2021 terutama dipengaruhi oleh akselerasi penyaluran kredit. 

Terpantau, penyaluran kredit pada September 2021 tumbuh 2,0% yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 1,0% yoy. “Ini sejalan dengan peningkatan penyaluran kredit produktif maupun konsumtif,” ujar Erwin dalam laporannya, Senin (25/10). 

Baca Juga: Didorong penyaluran kredit, jumlah uang beredar capai Rp 7.287,3 triliun

Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat (pempus) menjadi fakto penahan laju akselerasi M2. 

Aktiva luar negeri bersih pada September 2021 tumbuh 5,0% yoy, melambat dibandingkan pertumbuhan pada Agustus 2021 yang sebesar 6,0% yoy. 

“Disebabkan oleh perlambatan tagihan sistem moneter kepada bukan penduduk, terutama berupa simpanan. Hal ini disertai dengan peningkatan kewajiban kepada bukan penduduk berupa simpanan,” jelas Erwin. 

Sementara itu, tagihan bersih kepada pempus tercatat tumbuh 16,1% yoy, melambat dari pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang menyentuh 21,1% yoy. 

Perlambatan ini disebabkan oleh peningkatan kewajiban sistem moneter kepada pempus berupa simpanan dalam valas. 

Selanjutnya: BI: Likuiditas perekonomian Indonesia meningkat pada September 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×