kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45905,04   1,71   0.19%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI catat penjualan marketplace pada Juni 2020 terus mendaki


Senin, 20 Juli 2020 / 18:46 WIB
BI catat penjualan marketplace pada Juni 2020 terus mendaki
ILUSTRASI. Ilustrasi penjualan di marketplace. KONTAN/Muradi/2018/02/22


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona telah mendorong masyarakat Indonesia meningkatkan belanja di marketplace. Hal ini terlihat dari total nilai penjualan di marketplace yang masih melejit pada bulan Juni 2020.

Menurut data yang diterima Kontan.co.id dari Bank Indonesia (BI), total nilai penjualan empat marketplace terbesar di Indonesia pada bulan Juni 2020 sebesar Rp 20,64 triliun atau meningkat dari Mei 2020 yang sebesar Rp 20,08 triliun.

Demikian juga dengan total nilai penjualan 14 marketplace terbesar di Indonesia, tercatat sebesar Rp 24,24 triliun atau meningkat dari total nilai penjualan pada Mei 2020 yang sebesar Rp 24,07 triliun.

Baca Juga: Peluang UMKM perluas pasar produk lokal ke korporasi dan institusi pemerintah

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy memandang, kalau peningkatan total nilai penjualan di marketplace tersebut menunjukkan preferensi masyarakat untuk belanja secara online daripada belanja langsung ke lokasi perbelanjaan. Apalagi, dengan ancaman Covid-19 yang masih menghantui.

"Ini kembali ke psikologi konsumen. Selama kasus Covid-19 masih meningkat, maka masyarakat masih akan secara sukarela untuk membatasi kegiatannya meskipun sudah ada pelonggaran pembatasan aktivitas," kata Yusuf kepada Kontan.co.id, Senin (20/7).

Menyinggung soal pelonggaran pembatasan aktivitas, pemerintah Indonesia telah melakukan pelonggaran kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada pertengahan Juni 2020 lalu.

Dengan adanya pelonggaran tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) menangkap adanya pola perubahan mobilitas penduduk secara bulanan. Menurut BPS, pergerakan mobilitas masyarakat ke tempat perdagangan ritel dan rekreasi serta tempat belanja kebutuhan sehari-hari telah meningkat meski belum kembali ke posisi pra Covid-19.

Baca Juga: Waspada! Brompton curian diduga dijual di Indonesia, begini cara mengeceknya

Berdasarkan perhitungan BPS, jumlah mobilitas masyarakat ke tempat perdagangan ritel dan rekreasi pada bulan Juni 2020, turun 25% dari pra Covid-19. Penurunan ini lebih landai dari penurunan pada bulan Mei 2020 yang sebesar 38%.

Demikian juga dengan jumlah kunjungan masyarakat ke tempat belanja kebutuhan sehari-hari. BPS mencatat, jumlah mobilitas ke tempat belanja turun 7% pada Juni 2020. Penurunan ini pun lebih kecil daripada penurunan pada bulan Mei 2020 yang sebesar 12%.

Baca Juga: Keseimbangan Baru Pasar Properti

"Tapi, ini kan masih menunjukkan tren pertumbuhan minus. Pola pergerakan masyarakat ke mall masih terbatas. Masyarakat akan lebih memilih belanja secara online daripada offline," tegasnya.

Untuk selanjutnya, Yusuf memprediksi kalau masyarakat masih akan lebih condong berbelanja melalui marketplace online. Ini sejalan dengan masih meningkatnya tingkat kewaspadaan masyarakat terhadap kasus Covid-19, juga semakin banyaknya fitur penjualan juga diskon yang ditawarkan oleh penjualan online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×