Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat hasil survei Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) per Mei 2019 sebesar 128,2 naik tipis bila dibandingkan IKK bulan sebelumnya yang sebesar 128,1.
"Survei konsumen Bank Indonesia pada Mei 2019 mengindikasikan bahwa optimisme konsumen tetap baik," jelas BI melalui rilis resminya, Rabu (12/6).
BI juga mencatat peningkatan IKK pada bulan lalu terjadi pada responden dengan pengeluaran Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per bulan, dengan rentang usia 20 tahun-30 tahun dan 41 tahun-50 tahun.
Peningkatan optimisme konsumen didorong oleh peningkatan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 2,1 poin menjadi 113,5. Meningkatnya IKE didorong oleh kenaikan seluruh komponen indeks penyusunnya, terutama indeks ketersediaan lapangan kerja sebesar 3,3 poin menjadi 98,7. Kenaikan indeks pada Mei 2019 terjadi pada responden dengan pendidikan SMA dan akademi, dengan rentang usia 20-60 tahun.
Pada Mei 2019, indeks penghasilan saat ini mengalami peningkatan 1,4 poin dari bulan sebelumnya menjadi 124,9. Meningkatnya persepsi terhadap penghasilan saat ini ditengarai terjadi seiring dengan penerimaan Tunjangan Hari Raya (THR) dan meningkatnya pendapatan usaha. Kenaikan indeks penghasilan konsumen tersebut terutama terjadi pada konsumen dengan pengeluaran di atas Rp 5 juta dengan rentang usia 21 tahun-40 tahun.
Meningkatnya persepsi terhadap penghasilan responden pada Mei 2019 diikuti dengan meningkatnya keyakinan untuk membeli durable goods, terutama peralatan elektronik dan komunikasi serta perabot rumah tangga. Indeks pembelian durable goods naik dari 114 menjadi 115,2. Indeks ini naik pada sebagian besar kategori pengeluaran responden terutama responden dengan pengeluaran Rp 2,1 juta hingga Rp 3 juta per bulan, dengan rentang usia 20 tahun-50 tahun.
Sementara itu, Indeks Ekspektasi Ekonomi (IEK) terhadap kondisi ekonomi enam bulan mendatang, pada Mei 2019 turun sebesar 1,9 poin menjadi 142,9. Melemahnya ekspektasi konsumen disebabkan oleh menurunnya seluruh komponen indeks pembentuk terutama ekspektasi terhadap penghasilan pada enam bulan mendatang.
Selanjutnya indeks ketersediaan lapangan kerja dan ekspektasi kegiatan usaha ikut turun. Perkiraan meningkatnya tekanan kenaikan harga pada enam bulan mendatang, menurut responden, akan menjadi faktor utama penghambat perkembangan kegiatan usaha di masa mendatang.
Konsumen memperkirakan tekanan harga pada enam bulan mendatang atau bulan November akan meningkat disebabkan oleh perkiraan mulai meningkatnya permintaan barang dan jasa menjelang Natal yang berpengaruh pada kenaikan harga.
Sedangkan dalam tiga bulan ke depan alias Agustus 2019 konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga akan meningkat dari bulan sebelumnya. Terutama dipengaruhi oleh kekhawatiran responden akan adanya penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News