kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Cadangan devisa di Desember 2020 bisa tembus US$ 135 miliar


Selasa, 05 Januari 2021 / 20:32 WIB
BI: Cadangan devisa di Desember 2020 bisa tembus US$ 135 miliar
ILUSTRASI. Cadangan devisa Indonesia di bulan Desember 2020 lebih tinggi dari November 2020


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan cadangan devisa pada akhir Desember 2020 bisa lebih dari US$ 135 miliar. Artinya, cadangan devisa di akhir tahun 2020 tersebut bakal lebih tinggi dari posisi di bulan November 2020 yang sebesar US$ 133,6 miliar. 

“Karena belakangan ini tidak banyak stabilisasi, sedangkan tambahan cadangan devisa dari beberapa sumber terus menunjukkan peningkatan,” kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah, Selasa (5/1). 

Dia pun optimistis, kalau peningkatan cadangan devisa bakal berlanjut di tahun 2021 karena terbukanya sumber-sumber pendanaan seperti penerbitan global bond pemerintah yang cukup besar. 

Selain itu, peningkatan cadangan devisa juga akan didukung oleh kondisi pasar yang akan lebih kondusif dan kondisi fundamental ekonomi akan stabil, sehingga bank sentral tidak akan banyak melakukan stabilisasi lagi. 

Baca Juga: Ekonom Bank Permata proyeksikan cadangan devisa Desember 2020 naik ke US$ 136 miliar

Nanang menambahkan, kalau adanya instrumen Domestic Non Delivery Forward (DNDF) akan membantu BI dalam menghemat cadangan devisa. Dengan ini, permintaan akan valas yang besar bisa dialihkan sementara ke DNDF. 

“Sehingga bisa digunakan pasar untuk hedging, dan setelah kondisi stabil pelaku pasar bisa melakukan pembelian bertahap dan membiarkan DNDF jatuh waktu,” tambah Nanang. 

Lebih lanjut, peningkatan cadangan devisa di tahun ini juga akan datang dari beberapa penerimaan pajak dengan valuta asing, seperti pajak industri perminyakan, dan lain-lain. 

Selanjutnya: Daya beli belum pulih, ini rekomendasi HM Sampoerna (HMSP) untuk tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×