kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BI: CAD tahun 2018 bisa capai 2,5% dari PDB bila tidak ada impor infrastruktur


Rabu, 27 Maret 2019 / 15:18 WIB
BI: CAD tahun 2018 bisa capai 2,5% dari PDB bila tidak ada impor infrastruktur


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat nilai impor barang modal terkait dengan pembangunan infrastruktur sepanjang tahun 2018 sebesar US$ 6 miliar. Apabila nilai impor tersebut tidak masuk dalam komponen defisit transaksi berjalan alias current account deficit (CAD), maka defisit bisa dikisaran 2,5% dari produk domestik bruto (PDB).

"Jadi defisit di 2018 penyebabnya ada dua. Pertama harga komoditas turun dan ada pelemahan ekonomi, kedua karena infrastruktur," jelas Deputi Senior Gubernur BI Mirza Adityaswara, Selasa (27/3).

Seperti diketahui, CAD tahun lalu tercatat US$ 31,1 miliar atau setara 2,98% dari PDB. Kendati demikian, Mirza menjelaskan impor bahan baku ataupun barang modal terkait pembangunan infrastruktur memang dibutuhkan untuk pertumbuhan Indonesia, terutama dalam proses reformasi struktural.

Seperti diketahui, BI dan pemerintah menargetkan CAD tahun dikisaran 2,5% dari PDB. Untuk itu, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah mengurangi impor untuk proyek infrastruktur.

Tahun ini, pemerintah melalui Kementerian Koordinator (Kemko) bidang Ekonomi mengatakan saat ini fokus pada penggunaan bahan-bahan dalam negeri. "Sehingga diharapkan tidak setinggi tahun lalu," jelas Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (27/3).

Urusan infrastruktur dengan lokal konten ini diketuai oleh Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, dengan menggandeng Menko Ekonomi Darmin Nasution dan jajarannya. Namun terkait data yang lain, saat ini Iskandar mengatakan belum ada hitungan nilai impor yang bisa dikurangi.

Di sisi lain, perlu juga upaya diversifikasi ekspor untuk membantu mengurangi CAD. Upaya yang sudah dilakukan antara lain mendorong sektor otomotif, garmen dan elektronik. Selain itu juga mengurangi impor migas dengan mengganti ke bahan baku renewable, serta mendorong sektor pariwisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×