Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN. CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat masih ada ruang penurunan suku bunga (BI-Rate) sejalan dengan kondisi inflasi tahun ini yang diperkirakan masih rendah, dalam target sasaran 2,5% plus minus 1%.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, selain mempertimbangkan inflasi, urgensi menurunkan suku bunga juga diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan 5,2% tahun ini.
“Ketiga, kami melihat stabilitas nilai tukar rupiah. Itu tiga hal yang utama kita lihat. Kami melihat kenapa masih ada ruang untuk penurunan suku bunga lebih lanjut,” tutur Perry dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (24/1).
Baca Juga: Bank Bakal Memikul Biaya Dana Berat Lebih Lama
Adapun inflasi pada tahun ini diperkirakan sekitar 2,7%, inflasi inti juga diperkirakan 2,6%. Sehingga dari pertimbangan tersebut ruang penurunan suku bunga masih terbuka.
Terkait nilai tukar rupiah, Ia memperkirakan kondisinya akan stabil ke depannya meski kondisi dinamika global masih tak menentu.
“Dari sisi fundamental nilai tukar itu ada ruang untuk stabil bahkan cenderung menguat, satu inflasi rendah, pertumbuhan ekonomi masih bagus, imbal hasil SBN juga menarik, itu juga didukung inflow kuartal IV 2024,” ungkapnya.
Baca Juga: LPS Tetap Pertahankan Tingkat Bunga Penjaminan Bank Umum di Level 4,25%
Lebih lanjut, Perry mengungkapkan, pihaknya akan terus mencermati dinamika kebijakan pemerintahan AS ke depan, juga kebijakan suku bunga The Fed.
Untuk diketahui, pada Rapat Dewan Gubernur BI pada 15 Januari 2025 lalu memutuskan untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%.
Selanjutnya: Asosiasi Antariksa Indonesia, Upaya Pengembangan Industri Antariksa Berkelanjutan
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (25/1): Dari Berawan hingga Diguyur Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News