CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

BI Bidik Transaksi LCS Naik 10% pada Tahun 2022


Rabu, 16 Februari 2022 / 11:36 WIB
BI Bidik Transaksi LCS Naik 10% pada Tahun 2022
ILUSTRASI. Gubernur BI Perry Warjiyo saat Finance Central Bank Deputies (FCBD) Meetings di Nusa Dua, Bali, Kamis (9/12/2021).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) optimistis transaksi penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dan investasi atau local currency settlement (LCS) akan kembali meningkat pada tahun 2022.

Gubernur BI Perry Warjiyo membidik, penggunaan transaksi LCS pada tahun ini bisa meningkat 10% dari total penggunaan LCS pada tahun 2021.

Perry mengungkapkan, pada tahun 2021, total nilai transaksi LCS mencapai US$ 2,53 miliar atau meningkat lebih dari dua kali lipat dari total transaksi pada tahun 2020 yang sebesar US$ 797 juta.

“Kami melihat lebih dan lebih lagi penggunaan transaksi LCS di tahun lalu, baik itu di transaksi perdagangan maupun investasi,” tutur Perry, dalam High Level Discussion, “Strategic Policy Framework to Enchance The Usage of Local Currency Settlement in Trade and Investment in Asia”, Rabu (16/2).

Baca Juga: BI Telah Uji Coba QR Cross Border dengan Malaysia dan Thailand

Perry kemudian menjabarkan, dari transaksi LCS pada tahun lalu, sebanyak 35% untuk perdagangan, 1% investasi langsung, 14% remitansi, dan 50% untuk interbank for cover position.

Lebih lanjut, Perry mengatakan pihaknya akan terus melakukan ekspansi untuk penggunaan LCS terutama untuk perdagangan dan investasi.

“Kami melakukan ekspansi dengan cara menyosialisasikan soal LCS ini ke negara-negara yang sudah memiliki kesepakatan dengan kami, dan bahkan kami juga akan memperluas ke negara-negara lain,” tambah Perry.

Kemudian, Perry akan lebih mengembangkan hedging dengan DNDF untuk melindungi transaksi dengan menggunakan mata uang lokal dan ini selalu dikoordinasikan dengan bank-bank sentral negara mitra dan juga bank domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×