kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

BI belum hitung dampak inflasi akibat erupsi kelud


Selasa, 18 Februari 2014 / 16:26 WIB
BI belum hitung dampak inflasi akibat erupsi kelud
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan kepada seluruh menteri, kepala lembaga, kepala daerah, pimpinan BUMN, Pangdam, Kapolda dan Kajati di Jakarta, Kamis (29/9/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/YU


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Erupsi Gunung Kelud yang terjadi pada Kamis malam pekan lalu, diperkirakan memberikan dampak pada inflasi di bulan Februari 2014. Namun demikian, Bank Indonesia (BI) belum menghitung berapa besar dampak erupsi tersebut.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Doddy Zulverdi mengatakan, BI belum berkoordinasi dengan Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) untuk melihat seberapa besar lahan pertanian yang terkena hantaman erupsi kelud. Data lahan pertanian yang terkena erupsi dinilai penting sebagai bahan perhitungan BI memonitor tekanan inflasi.

"Kita belum ada angkanya," ujar Doddy di Jakarta, Selasa (18/2).

Doddy menjelaskan, selain soal lahan pertanian yang terkena erupsi, BI juga akan melihat lahan pertanian yang tidak terkena erupsi.

Misal, apakah wilayah yang tidak terkena erupsi ini bisa mengganti kebutuhan pangan nasional yang ditopang oleh daerah yang terkena erupsi. Semua data ini nantinya dilihat dan ditelisik oleh BI untuk melihat kemungkinan inflasi di bulan Februari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×