Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Bank Indonesia mengakui target inflasi 5% plus minus 1% sulit tercapai sebab harga komoditas sedang naik. Hasil survei Bank Indonesia menunjukkan ekspetasi inflasi baik di tingkat produsen dan konsumen cenderung meningkat.
Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menjelaskan, kegiatan ekonomi yang meningkat, melambungnya harga minyak dan komoditas pangan di pasar global serta tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan dalam negeri dan derasnya arus modal masuk akan membuat target inflasi sulit tercapai.
Bahkan, dia bilang tekanan inflasi yang bermula dari tekanan harga minyak dan pangan juga dapat memberikan dampak lanjutan apabila terus mempengaruhi ekspektasi inflasi di masyarakat, dan apabila tidak direspons akan memberikan tekanan ke inflasi inti.
Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung mengakui, target itu sulit tercapai. "Menurut saya agak berat karena tren dunia makin meningkat,” katanya.
Menurut Chairul, tren dunia tersebut tidak bisa dilawan. Namun, dia menyarankan pemerintah untuk meningkatkan produksi karena inflasi bisa terjadi akibat permintaan barang yang tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News