kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI akui inflasi 5% plus minus satu sulit tercapai


Selasa, 01 Maret 2011 / 18:13 WIB
BI akui inflasi 5% plus minus satu sulit tercapai
ILUSTRASI. Seorang calon konsumen melihat replika emas batangan atau logam mulia yang dipajang di Butik Emas, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Rabu (8/1/2020). Sejumlah emiten batubara mulai masuk ke pertambangan emas. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN


Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Bank Indonesia mengakui target inflasi 5% plus minus 1% sulit tercapai sebab harga komoditas sedang naik. Hasil survei Bank Indonesia menunjukkan ekspetasi inflasi baik di tingkat produsen dan konsumen cenderung meningkat.

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menjelaskan, kegiatan ekonomi yang meningkat, melambungnya harga minyak dan komoditas pangan di pasar global serta tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan dalam negeri dan derasnya arus modal masuk akan membuat target inflasi sulit tercapai.

Bahkan, dia bilang tekanan inflasi yang bermula dari tekanan harga minyak dan pangan juga dapat memberikan dampak lanjutan apabila terus mempengaruhi ekspektasi inflasi di masyarakat, dan apabila tidak direspons akan memberikan tekanan ke inflasi inti.

Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung mengakui, target itu sulit tercapai. "Menurut saya agak berat karena tren dunia makin meningkat,” katanya.

Menurut Chairul, tren dunia tersebut tidak bisa dilawan. Namun, dia menyarankan pemerintah untuk meningkatkan produksi karena inflasi bisa terjadi akibat permintaan barang yang tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×