Reporter: Yudho Winarto |
JAKARTA. Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam beserta istri Mary dan sejumlah delegasi akan berkunjung ke Indonesia terhitung mulai tanggal 28 sampai 30 November mendatang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan Presiden Tan.
"Direncanakan, pada besok (28/11) sore, Presiden Singapura akan menghadap Presiden SBY. Dan malam harinya akan ada jamuan kenegaraan dari Presiden RI kepada Presiden Singapura," kata Staf khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah Selasa (27/11).
Kunjungan Presiden Tan ke Indonesia merupakan yang pertama sejak dilantik sebagai Presiden Singapura pada 1 September 2012. Sedangkan pertemuan SBY dengan Presiden Singapura ini merupakan yang ke dua kalinya setelah pertemuan informal mereka pada 2 Juni 2012 di Singapura, di sela-sela konferensi Shangri-La Dialogue.
Faizasyah menuturkan, hubungan bilateral kedua negara telah berkembang secara baik dan konstruktif sejak hubungan diplomatik Indonesia-Singapura dimulai secara resmi pada 7 September 1967. Selama tahun 2010-2012, intensitas saling kunjung pejabat kedua negara menunjukkan peningkatan yang signifikan. Sepanjang tahun 2010-2012, Leaders’ Retreat telah diselenggarakan dua kali, yakni di Singapura, 17 Mei 2010 dan di Bogor, 13 Maret 2012.
"Di bidang perdagangan, Singapura merupakan negara tujuan ekspor ke-3 terbesar bagi Indonesia. Sementara bagi Singapura, Indonesia merupakan mitra dagang terbesar ke-3 setelah Malaysia dan Hong Kong," katanya.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, total nilai perdagangan kedua negara pada tahun 2011 mencapai US$ 44,4 miliar, atau meningkat US$ 10,4 miliar dibanding tahun 2010, yaitu US$ 34 miliar. Tren nilai perdagangan Indonesia-Singapura periode 2007-2011 rata-rata juga meningkat 16,7% per tahun.
Menurutnya pertemuan kali ini akan membahas perkembangan hubungan kerja sama kedua negara termasuk usaha memperluas kerja sama ekonomi dengan memaksimalkan keberadaan enam kelompok kerja yang ada, termasuk kelompok kerja Batam, Bintan, Karimun (BBK) dan Kawasan Ekonomi Khusus lainnya, investasi, perhubungan udara, pariwisata, agrobisnis, dan tenaga Kerja.
"Kunjungan ini akan dimanfaatkan juga oleh kedua kepala pemerintahan untuk membahas isu-isu regional dan global yang menjadi perhatian bersama," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News