kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Besok, PKS bahas pencalonan Presiden


Jumat, 31 Januari 2014 / 20:31 WIB
Besok, PKS bahas pencalonan Presiden
ILUSTRASI. Drakor Little Women, yang dibintangi Kim Go Eun, Nam Ji Hyun, dan Park Ji Hoo, menduduki peringkat kedua top series Netflix hari ini.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan membahas calon presiden pada besok hari. Hal itu setelah rapat majelis syuro ke-XI ditutup.

"Kita membahas pemenangan pemilu 2014. Di sela-sela pembahasan itu ada isu capres juga. Meskipun pembahasan capres itu secara detail spesifik dilaksanakan besok," kata Anggota Majelis Syuro PKS Ahmad Heryawan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (31/1).

Aher mengatakan pembahasan capres pada saat ini hanya sebatas lontaran anggota majelis syuro. "Mudah-mudahan menjadi kontribusi PKS untuk negara dan bangsa. Dan sekali lagi kita sudah bulat dalam pencapresan ini, apapun dan bagaimanapun kita harus memajukan," ujarnya.

Meskipun, kata Aher, penentuan akhir dari hasil pemilu raya (Pemira) PKS akan ditentukan setelah pemilu legislatif. "Kita lihat partai mana saja yang mendapatkan 20 persen sehingga dapat mencapreskan sendiri. Kemudian partai mana saja yang tidak," tuturnya.

Ia mengatakan bila PKS mendapatkan 20 persen tetap membutuhkan koalisi untuk memperkuat posisi. "Apalagi yang tidak mencapai 20 persen harus berkoalisi," katanya.

Mengenai mekanisme keputusan besok apakah akan mengerucut dari lima nama, Aher belum mengetahuinya. Diketahui lima besar dalam pemira antara lain Hidayat Nur Wahid; Anis Matta; Ahmad Heryawan; Tifatul Sembiring dan Nurmahmudi Ismail.

"Kemudian menjelang pemilu baru menjadi satu. Atau satunya setelah pemilu setelah dilaksanakan. Kemungkinan nantinya ada aklamasi. Perdebatannya apakah langsung satu besar atau tiga besar dulu," imbuhnya. (Ferdinand Waskita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×