kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Aher mengaku berambisi jadi Presiden RI


Jumat, 31 Januari 2014 / 20:20 WIB
Aher mengaku berambisi jadi Presiden RI
ILUSTRASI. Fate: The Winx Saga Season 2 kembali akan tayang di Netflix dengan cerita terbarunya yang telah dijadwalkan tayang pada minggu ini.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau yang kerap disapa Aher mengaku siap meningkatkan karier politiknya menjadi Presiden RI selanjutnya. Hal itu disampaikan Aher saat jumpa pers di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PKS, Jakarta, Jumat (31/1).

"Kalau ditugaskan (partai), ya tentu harus siap. Waktu itu di pilgub (pemilihan gubernur) Jabar (Jawa Barat) tahun 2008 ditugaskan juga saya siap. 2013 ditugaskan lagi maju lagi," ujar Aher kepada wartawan.

Aher secara terang-terangan mengakui bahwa dirinya memiliki ambisi pribadi menjadi presiden. Meski demikian, dalam struktur internal PKS, kata dia, ambisi pribadi dibatasi mekanisme penugasan berdasarkan keputusan Majelis Syuro. "Itu uniknya di PKS," katanya.

Aher menambahkan, kepemimpinan tidak bisa diberikan kepada orang yang terlalu berambisi menjadi pemimpin atau diberikan kepada orang yang tidak berambisi menjadi pemimpin. "Jadi (saya) tengah-tengah saja," ucap anggota Majelis Syuro PKS itu.

Meski begitu, Aher mengaku tidak masalah apabila nantinya gagal terpilih menjadi calon presiden PKS hasil pemilihan raya (Pemira). Apabila gagal, lanjutnya, ia bisa kembali melanjutkan tugas sebagai Gubernur Jawa Barat.

Sebelumnya, PKS melakukan pemira pada akhir November 2013 oleh masing-masing Dewan Pimpinan Wilayah di 33 provinsi. Dalam pemira itu, Hidayat Nur Wahid unggul. Perolehan suara Hidayat mengalahkan empat kandidat kuat lainnya, yakni Anis Matta, Aher, Tifatul Sembiring, dan Nur Mahmudi Ismail.

Hidayat memperoleh 18,34% suara, Anis Matta 17,46%, Ahmad Heryawan 16,69%, Tifatul 11,5%, dan Nur Mahmudi 7,41%. Meskipun unggul dalam pemira, Hidayat tidak serta-merta menjadi capres yang diusung PKS karena ditentukan Majelis Syuro. (Rahmat Fiansyah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×