kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bertemu Menlu AS, Retno ingatkan pentingnya GSP bagi kedua negara


Kamis, 29 Oktober 2020 / 12:59 WIB
Bertemu Menlu AS, Retno ingatkan pentingnya GSP bagi kedua negara
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Amerika Serikat Michael R Pompeo, Kamis (29/10).


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membahas mengenai fasilitas perdagangan Generalized System of Preference (GSP) saat menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael R Pompeo.

Retno mengungkapkan bahwa fasilitas GSP bersifat saling menguntungkan. Tidak hanya bagi Indonesia, GSP juga dinilai bermanfaat bagi pelaku usaha di Amerika.

"Dalam pertemuan ini, saya kembali menggarisbawahi pentingnya fasilitas GSP. Ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi Indonesia tetapi juga untuk bisnis Amerika," ujar Retno dalam keterangan pers bersama, Kamis (29/10).

Asal tahu saja, sebelumnya Amerika melakukan evaluasi terhadap fasilitas GSP yang diberikan kepada Indonesia. Hingga saat ini hasil ulasan tersebut belum juga disampaikan.

Baca Juga: Jokowi terima kunjungan Menteri Luar Negeri AS, bahas apa?

Hal itu membuat kondisi fasilitas GSP Indonesia belum pasti ke depan. Meski saat ini fasilitas GSP masih berlaku bagi Indonesia.

Retno menyebut sektor ekonomi memang menjadi salah satu topik dalam pertemuan pejabat kedua negara tersebut. Indonesia bahkan mengajak pelaku usaha Amerika melakukan investasi di Indonesia.

"Saya mendorong pelaku usaha AS untuk menambah investasi di Indonesia, termasuk untuk proyek di pulau terluar Indonesia seperti Natuna," terang Retno.

Retno bilang kedua negara sepakat memperkuat kerjasama ekonomi. Terutama memperkuat rantai pasok global dan mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Selanjutnya: Pompeo: AS akan temukan cara baru kerjasama dengan Indonesia di Laut China Selatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×