Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK) siap dilelang pada 1 Agustus 2018 mendatang. Hal tersebut segera dilakukan lantaran tim kurator telah menyelesaikan appraisal, dan telah menghimpun aset-aset ke dalam boedel pailit.
Aset Dwi Aneka yang masuk ke boedel pailit sendiri hanya berasal dari dua pabriknya yang berada di Tangerang. Sementara nilainya adalah Rp 390 miliar.
"Aset yang masuk ke boedel hanya dua pabrik di Tangerang, nilainya sekitar Rp 390 miliar," kata kurator kepailitan Dwi Aneka Rio Simanjuntak saat dihubungi Kontan, Senin (25/6).
Nilai dua pabrik Dwi Aneka yang masuk dalam boedel pailit ini sendiri, sudah termasuk mesin-mesin, maupun alat produksi lainnya.
Meski demikian sejatinya, Dwi Aneka masih memiliki aset lainnya, berupa penguasaan tidak langsung. Misalnya berbentuk tanah, namun, hal ini memerlukan proses untuk dieksekusi lantaran butuh persetujuan para pemegang saham.
"Agak repot kalau untuk eksekusi aset penguasaan tidak langsung, karena harus RUPS dulu makanya sekarang kita akan fokus terhadap aset yang sudah masuk boedel pailit dulu," jelasnya.
Pengumuman lelang ini sendiri akan disampaikan oleh tim kurator pada 5 Juli 2018 dalam bentuk selebaran. Dan pada 20 Juli 2018 di surat kabar.
Mengingatkan, Dwi Aneka telah diputuskan pailit sejak 22 November 2027, dan dinyatakan insolvensi sejak 3 Januari lalu.
Sementara dalam kepailitan ini total tagihan Dwi Aneka senilai Rp 1,15 triliun. Rinciannya, tagihan di Bank Mandiri senilai Rp 490,19 miliar, Standard Chartered Bank (SCB) Singapura senilai Rp 261,48 miliar, SCB Jakarta senilai Rp 100,67 miliar, Bank Danamon senilai Rp 12,05 miliar, Citibank senilai Rp 32,23 miliar, Commonwealth Bank senilai Rp 53,31 miliar, dan BRI Syariah senilai Rp 185,16 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
