kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Berkas Hartono Tanoe masuk ke penuntutan


Kamis, 04 November 2010 / 19:55 WIB
ILUSTRASI. Sentra pengolahan kerang hijau di Muara Angke


Reporter: Gloria Natalia | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Kamis (4/11) adalah hari terakhir Hartono Tanoesoedibjo diperiksa tim penyidik tindak pidana khusus Kejaksaan Agung (Kejagung). Pasalnya, tim penyidik telah memutuskan untuk melimpahkan berkas perkara kasus biaya akses Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) atas tersangka Hartono ke tahap penuntutan.

“Mungkin malam ini atau besok pagi saya tanda tangani berkas supaya bisa dibawa ke tahap penuntutan,” tutur Direktur Penyidikan Tindak Pidana Khusus Kejagung, Jasman Panjaitan, saat konferensi pers di Kejagung.

Namun, pelimpahan berkas perkara ini ternyata tidak disertai penahanan mantan Komisaris PT Sarana Rekatama Dinamika (SRD) itu. Ketika ditanya wartawan soal ditahan tidaknya Hartono, Jasman hanya berkomentar, ”Saya pikir pernyataan ini sudah jelas. Berkas sudah siap dilimpahkan ke penuntutan. Itu yang bisa kami sampaikan.”

Menurut Jasman, pemeriksaan Hartono ini hari bertujuan melengkapi berkas perkara. Penyidik hanya bertanya kepada Hartono mengenai hal-hal tambahan saja. Dengan melimpahkan berkas perkara Hartono ke tahap penuntutan, Jasman mengaku telah memenuhi janji dari Plt Jaksa Agung, Darmono.

Tujuh Oktober lalu, Darmono menyatakan berkas perkara biaya akses Sisminbakum akan dilimpahkan ke pengadilan dua pekan lagi. Janji Darmono ini keluar setelah Kejagung menggelar ekspose kasus Sisminbakum. Hasil ekspose, penyidik harus mengejar keterangan dari tersangka Hartono dan Yusril Ihza Mahendra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×