Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BELITUNG. Untuk dorong ekonomi berkelanjutan, pemerintah menerbitkan peta jalan implementasi ekonomi biru.
Peta jalan ini digadang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, untuk mencapai asa Indonesia maju pada 2045.
Staf Ahli Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur Bappenas Leonardo A. A. Teguh Sambodo mengaku, tetap ada tantangan yang dihadapi pemerintah dalam implementasi ekonomi biru.
"Ada tiga tantangan, datang dari literasi, pemanfaatan, serta bagaimana memastikan komitmen dari antargenerasi untuk melanjutkan ekonomi biru," terang Teguh, Senin (3/7).
Baca Juga: Bangun Ekonomi Biru, Kontribusi Sektor Maritim Bisa Capai 15% PDB di 2045
Meski ada serangkaian tantangan, Teguh mengaku pemerintah sudah menyiapkan langkah mitigasi.
Terkait dengan literasi, maka pemerintah akan berupaya untuk memberikan informasi yang mumpuni kepada masyarakat.
Ini untuk memelihara keberlanjutan dari sumber daya yang ada.
"Akan susah penggunaan tata ruang laut kalau literasi masyarakat dan dunia rendah," tambah Teguh.
Kemudian, dalam mengoptimalkan pemanfaatan, maka pemerintah tak akan mengandalkan sektor yang telah ada.
Namun, bisa dengan mengembangkan sektor baru terkait kelautan, sepetri bio teknologi, bio ekonomi, eco turisme, dan lain-lain.
Baca Juga: Indonesia Luncurkan Peta Jalan Ekonomi Biru Hingga 2045
Selanjutnya, pemerintah akan berupaya untuk memperkuat komitmen agar ekonomi biru dilanjutkan kepada generasi ke epan.
Teguh bilang, tantangan dan langkah mitigasi sudah dirumuskan pemerintah dalam peta jalan ekonomi biru 2045. Adapun peta jalan ini diluncurkan pada hari ini di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News