kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Berikut kronologis kucing-kucingan Nunun dengan KPK


Sabtu, 10 Desember 2011 / 18:02 WIB
Berikut kronologis kucing-kucingan Nunun dengan KPK
ILUSTRASI. Promo Burger King periode 12-18 Januari 2021 menawarkan beragam paket menu mulai dari harga Rp 5.000 hingga Rp 25.000. REUTERS/Arnd Wiegmann


Sumber: Tribunnews | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Otoritas Kepolisian Thailand menangkap buronan kasus cek pelawat, Nunun Nurbaeti,di Bangkok, pada Sabtu (10/12). Dengan penangkapan ini maka pelarian Nunun selama sekitar 2 tahun di luar negeri berakhir sudah.

Nunun meninggalkan Indonesia ke Singapura dengan alasan berobat sakit lupa akut yang ia derita pada 23 Februari 2010. Saat itu, istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun itu masih sebagai saksi kasus cek.

Seiring berjalannya waktu, rupanya Nunun tak juga kembali saat diminta hadir sebagai saksi persidangan empat mantan anggota DPR RI periode 1999-2004 di Pengadilan Tipikor pada sekitar April 2010. Hingga keempat mantan anggota DPR itu divonis bersalah, Nunun belum juga kembali ke Tanah Air.

Setelah keempat mantan anggota DPR itu, puluhan mantan anggota DPR lainnya menyusul ditangkap satu persatu dan mereka juga divonis bersalah. Namun hingga saat itu, Nunun juga kembali ke Indonesia.

Bersamaan perburuan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Nazaruddin, akhirnya KPK mengajukan nama Nunun Nurbaeti ke Interpol sebagai buronan pada 13 Juni 2011.

Nunun terbilang lihai dalam pelariannya di luar negeri sehingga sulit tertangkap kendati namanya sudah masuk daftar buronan di 188 negara anggota Interpol.

Bahkan, Ketua KPK Busyro Muqoddas menyebut Nunun dilindungi kekuatan besar sehingga sulit tertangkap. Nunun dengan mudah melenggang dan bisa bolak-balik ke sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.

Namun, baru hari ini kepolisian Thailand berhasil menangkap wanita yang diduga memuluskan Miranda Swaray Goeltom menjadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia saat pemilihan posisi tersebut di DPR pada 2004.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×