Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Syamsul Azhar
"Kuartal II-2020 memang sangat berat. Data-data yang kami lihat menuju pemburukan, dan kemungkinan besar pertumbuhan ekonomi negatif," katanya saat konferensi pers virtual, Rabu (13/5).
Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya menyebut dalam skenario terberat, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2020 di posisi 0,3% hingga - 2,6%.
Karena itu pemerintah mengucurkan stimulus untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM), usaha ultramikro (UMi), industri, dan BUMN. Program ini berjalan sampai kuartal III-2020.
Pada kuartal II-2020 diharapkan sudah berlangsung sebagian aktivitas ekonomi. Pemerintah juga melanjutkan perluasan stimulus konsumsi bagi kelas menengah.
Sementara itu, pada kuartal IV-2020, pemerintah berharap mulai ada pemulihan ekonomi, baik pada konsumsi masyarakat, dan pengurangan jumlah pengangguran, dan kemiskinan. Karena itulah, disain kebijakan yang disusun pemerintah di akhir tahun, akan fokus dunia usaha.
"Apakah kuartal III lebih baik? Itu sedang diusahakan. Kuartal IV lebih baik? Kami usahakan dengan kebijakan yang dirancang pemerintah, supaya pertumbuhan ekonomi tidak menuju terlalu negatif," tambah Febrio.
Sebagai gambaran dalam skenario berat, ekonomi Indonesia sepanjang tahun ini diperkirakan tumbuh 2,3%. Namun, dalam skenario sangat berat, ekonomi Indonesia bakal tumbuh -0,4%.
Beberapa strategi yang dijalankan diantaranya lewat penjaminan kredit modal kerja UMKM, penempatan dana di perbankan yang terdampak restrukturisasi kredit, penyertaan modal negara (PMN) ke BUMN, dukungan pelaksanaan program B30, dan penyaluran dana insentif daerah.
SELANJUTNYA>>>