Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi ke Indonesia, Rabu (30/5), berbuah beberapa kesepakatan bagi kedua negara.
Adapun dalam pernyataan pers bersama, kedua negara itu meneken sembilan kerjasama, antarpemerintah, di berbagai bidang. Daftar kerjasama itu yakni:
1. Persetujuan mengenai kerja sama dalam bidang pertahanan
2. Kerangka persetujuan tentang kerja sama ekplorasi dan penggunaan antariksa untuk tujuan damai
3. Memorandum saling pengertian mengenai kerja sama teknis di sektor perkeretaapian antara Kementrian Perhubungan RI dan Kementerian Perkeretaapian Republik India.
4. Memorandum saling pengertian mengenai kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Memorandum saling pengertian mengenai kerja sama teknik di bidang pengembangan kapasitas aparatur sipil negara
6. Memorandum saling pengertian mengenai dialog kebijakan antara pemerintah dan Interaksi antara Lembaga Kajian
7. Memorandum saling pengertian antara BPOM dan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India di bidang regulas produk obat, bahan baku obat, produk biologi dan kosmetik
8. Pernyataan kehendak pembentukan kerja sama antara Provinsi Bali, Indonesia dan Uttarakhand
9. MoU Kerja sama bidang kesehatan.
Tak hanya itu, kesepakatan juga terjadi di non-pemerintah, yakni:
1. Nota kesepahaman antara Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kominfo RI dengan International Institute of Information Tecnology, Bangalore.
2. MoU antara Kadin dan Confederation of Indian Industries (CII).
3. MoU antara PT Pindad (Perser) dengan Bhukanvala
4. MoU antara PT Kable Farma dengan the Himalaya Drug Company
5. Perjanjian kerja sama Twinning Heritage Prambanan dan Tajmahal antara PT Taman Wisata Candi dengan Archeological Survey of India
6. MoU atara museum layang-layang Jakarta dengan Kepala Kite Museum Ahmedabad India
Dalam hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, India merupakan mitra bisnis Indonesia yang cukup strategis di bidang ekonomi. Pasalnya, India merupakan mitra dagang ekspor di Asia Selatan dan Asia Tengah dengan nilai hampir US$ 15 miliar.
Apalagi wisatawan India ke tanah air juga meningkat tajam 28% dengan jumlah hampir 500.000 wisatawan di 2017. Penerbangan Indonesia dan India pun dalam kurun dua tahun meningkat dari tidak ada jadi 28 kali per minggu.
"Kami sepakat ekonomi kedua negara terbuka dan dalam kaitan ini saya mengharapkan kiranya negosiasi regional comprehensive economic partnership dapat selesai tahun ini 2018," ungkap Presiden, Rabu (30/5).
Tak hanya itu, secara khusus juga Presiden Jokowi mengundang India untuk investasi di bidang infrastruktur seperti pelabuhan dan industri farmasi, khususnya obat yang tidak dapat diproduksi di Indonesia. Sebab, kedua sektor itu dinilainya India sudah sangat maju, sehingga bisa mentransfer teknologi ke Indonesia.
"Kekokohan hubungan ini bukan saja hanya membawa keuntungan bagi kedua negara tapi juga stabilitas dan kemakmuran kawasan," jelas Presiden.
Sekadar tahu saja, di 2019 India dan Indonesia akan merayakan 70 tahun hubungan diplomatik. Untuk itu berbagai kegiatan akan dilaksanakan untuk mendekatkan dua negara. Sehingga, Indonesia siap menjalin kerja sama lebih erat dan lebih kuat dengan India.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News