CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.827   12,00   0,08%
  • IDX 7.309   -13,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.117   -3,07   -0,27%
  • LQ45 886   1,94   0,22%
  • ISSI 221   -0,98   -0,44%
  • IDX30 454   1,22   0,27%
  • IDXHIDIV20 546   0,97   0,18%
  • IDX80 128   -0,26   -0,20%
  • IDXV30 137   0,10   0,08%
  • IDXQ30 151   0,09   0,06%

Berikut capaian inklusi keuangan sepanjang 2018


Senin, 21 Januari 2019 / 21:32 WIB
Berikut capaian inklusi keuangan sepanjang 2018


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian koordinasi Perekonomian Iskandar Simorangkir melaporkan hasil evaluasi kinerja keuangan inklusif tahun 2018.

Dari Desember 2017 hingga September 2018, jumlah agen Layanan Keuangan Digital (LKD) meningkat 80,4% menjadi sekitar 249 ribu agen. Sementara jumlah agen Laku Pandai meningkat 182,2% menjadi sekitar 804,3 ribu agen.

Kemudian jumlah unit kartu beredar meningkat 58% menjadi 142 juta unit dan jumlah uang elektronik terdaftar di agen LKD meningkat 145% menjadi 3,5 juta unit di rentang Desember 2017 - September 2018.

"Pemerintah juga terus mempercepat sertifikasi hak properti masyarakat yang dapat dijadikan agunan," jelasnya.

Sertifikasi hak properti tersebut ditandai dengan menerbitkan sertifikat bidang tanah melalui kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL).

Adapun capaian sertifikasi Hak Atas Tanah tahun 2017 adalah sebanyak 4,23 juta sertifikat, sedangkan capaian Desember 2018 sebanyak 9,4 juta.

“DNKI juga mendorong peningkatan peran koperasi simpan pinjam (KSP & credit union), memperluas layanan keuangan melalui sinergi dengan lembaga selain bank, serta meningkatkan infrastruktur yang mendukung inklusi keuangan,” terang Iskandar.

Mengenai peningkatan kesadaran dan literasi keuangan masyarakat, Bulan Inklusi Keuangan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia yang melibatkan 557 lembaga jasa keuangan telah menghasilkan 7,5 juta rekening baru.

Program Simpanan Pelajar (SimPel) pun telah dijalankan dengan kunjungan mobil bank ke sekolah-sekolah. Program ini melibatkan 322 ribu sekolah dan menghasilkan pembukaan rekening SimPel sebesar 16,29 juta sepanjang 2015 hingga 2018.

“Untuk SimPel, saya berharap hal ini dapat dikaitkan dengan hari menabung. Misal sekali di awal bulan. Kemudian kita berikan reward pada siswa-siswa yang rajin menabung. Saya yakin itu juga akan membantu untuk melahirkan rekening aktif,” pesan Menko Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×