kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bendera partai dibakar, Hasto: Serangan ke PDI-P bertujuan ganggu pemerintahan Jokowi


Jumat, 26 Juni 2020 / 14:31 WIB
Bendera partai dibakar, Hasto: Serangan ke PDI-P bertujuan ganggu pemerintahan Jokowi
ILUSTRASI. Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan wartawan di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDIP di Jakarta, Jumat (10/1/2020). Hasto membantah isu dirinya dijemput tim KPK di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisi


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan, pihaknya akan menempuh jalur hukum terkait peristiwa pembakaran bendera PDI-P dalam aksi unjuk rasa penolakan RUU Haluan Ideologi Pancasila di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/6). 

Sebab, menurut Hasto, penyerangan terhadap PDI-P itu artinya bertujuan mengganggu pemerintahan Presiden Joko Widodo. "Untuk itu PDI Perjuangan menegaskan bahwa dialog dan musyawarah kami kedepankan, namun jangan uji kesabaran revolusioner kami," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Jumat (26/6). 

Baca Juga: Jokowi di KTT ASEAN tekankan percepatan pemulihan ekonomi dan kerjasama kawasan

Ia mengatakan, pada prinsipnya PDI-P merupakan partai yang mengedepankan dialog dan musyawarah. Namun, Hasto meminta agar tak ada pihak yang sengaja "menguji kesabaran" kader-kader PDI-P. "PDI Perjuangan menegaskan bahwa dialog dan musyawarah kita kedepankan, namun jangan uji kesabaran revolusioner kami," kata dia. 

"Seluruh anggota dan kader Partai itu satu komando. Kami Nasionalis-Soekarnois yang selalu berjuang untuk bangsa dan negara," ucap Hasto. 

Dia pun sempat mengulas peristiwa Kerusuhan 27 Juli atau Kudatuli 1966. Menurut Hasto, kala itu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri gigih menempuh jalur hukum atas serangan yang dihadapi partai. 

Maka, hal yang sama dilakukan PDI-P dalam peristiwa pembakaran bendera partai ini. "Atas dasar keyakinan yang sama, kini kami menempuh jalan hukum tersebut. Indonesia itu milik semua, bukan milik sekelompok orang," kata dia. 

Baca Juga: AHY bertemu Airlangga, bahas pilkada 2020 dan kemungkinan koalisi

Terkait peristiwa pembakaran bendera partai ini, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah mengeluarkan surat perintah harian kepada seluruh kader. Megawati mengeluarkan surat perintah harian itu pada Kamis (25/6).

Dalam surat itu Megawati mengatakan, PDI-P tidak pernah memiliki keinginan untuk memecah belah bangsa Indonesia. Ia juga menegaskan, PDI-P menempatkan diri sebagai suluh perjuangan bangsa. 

"Sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan saya tegaskan bahwa PDI Perjuangan tidak pernah memiliki keinginan untuk memecah belah bangsa," ujar Megawati dalam surat perintah harian tersebut. 

Baca Juga: Fahri Hamzah: Jokowi perlu nasihat agama, harusnya Maruf Amin dijadikan penasihat

"Sebab kita adalah pengikut Bung Karno yang menempatkan Pancasila sebagai suluh perjuangan bangsa," kata dia. 

Namun, Megawati meminta aksi pembakaran bendera itu diproses secara hukum. Para kader juga diminta untuk mengawal proses hukum tersebut. 

"Meskipun demikian dalam perjalanannya, PDI Perjuangan tetap dan selalu akan menempuh jalan hukum. PDI Perjuangan akan terus mengobarkan elan perjuangan bagi dedikasi partai untuk rakyat, bangsa, dan negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar dia. (Tsarina Maharani)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hasto: Serangan ke PDI-P Bertujuan Ganggu Pemerintahan Jokowi"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×