Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana melakukan pembenahan besar dalam olahraga Indonesia. Pembenahan ini dimasukkan dalam rencana besar atau grand design olahraga Indonesia.
Untuk mendukung itu, rencananya akam dibangun 10 pusat pelatihan yang tersebar di sejumlah daerah.
"Kami merencanakan akan membuat 10 sentra pemusatan latihan di beberapa daerah," ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali usai rapat terbatas di Istana Merdeka, Senin (15/3).
Nantinya pusat pelatihan akan disesuaikan dengan potensi olahraga yang ada di daerah tersebut. Pemerintah juga akan menarik potensi atlet yang ada di sekolah dasar (SD) untuk masuk dalam pelatihan.
Baca Juga: Kementerian PUPR renovasi 2 stadion utama dan 15 lapangan sepak bola di 5 provinsi
Sektor hulu untuk meningkatkan kualitas olahraga Indonesia menjadi hal penting dalam grand design. Nantinya pelatihan akan bertahap dilakukan hingga jenjang SMA.
"Sentra-sentra ini akan berisi anak-anak kita yang punya potensi yang sudah terseleksi yang usia SMP. Selanjutnya usia SMA kita akan dorong ke Cibubur tempat Sekolah Olahragawan (SKO) kita sekarang," terang Zainuddin.
Tidak hanya pembangunan sentra pusat pelatihan, Zainuddin juga berencana mengembangkan kawasan Hambalang, Jawa Barat. Ia menyebut, Hambalang dapat digunakan untuk pusat pelatihan atlet yang siap bertanding.
Grand design olahraga nasional memang menjadi salah satu permintaan Presiden Joko Widodo. Pasalnya selama 76 tahun kemerdekaan Indonesia belum ada desain pembinaan prestasi olahraga.
"Presiden meminta kepada kami untuk melakukan review total terhadap ekosistem pembinaan prestasi olahraga nasional," jelasnya.
Dalam penyusunan grand design olahraga nasional, Kemenpora juga melibatkan sejumlah stakeholders. Antara lain Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI), National Paralympic Committee (NPC), akademisi, termasuk praktisi olahraga.
Selanjutnya: Kapolri buka peluang kembali izinkan kegiatan olahraga di tengah pandemi Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News