kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Visi Jokowi: Benahi birokrasi, butuh menteri yang berani


Minggu, 14 Juli 2019 / 22:09 WIB
Visi Jokowi: Benahi birokrasi, butuh menteri yang berani


Reporter: Abdul Basith | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam pidato penyampaian visi, Minggu (14/4) di Sentul, Presiden terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo menyatakan butuh menteri yang berani untuk melakukan reformasi birokrasi.

Menurut Jokowi, birokrasi yang cepat melayani, cepat dalam memberi izin menjadi kunci reformasi. "Begitu tidak efektif saya pastikan akan saya pangkas dan saya copot pejabatnya, oleh karena itu butuh menteri yang berani," ujar Jokowi dalam pidatonya yang dilansir dari Kompas TV, Minggu (14/7).

Baca Juga: Inilah lima visi Jokowi lima tahun ke depan

Jokowi menegaskan perlu reformasi birokrasi dan struktural. Hal itu dimaksudkan agar lembaga di Indonesia menjadi semakin sederhana dan lincah.

Permasalahan birokrasi sebelumnya menjadi perhatian bagi berbagai pihak. Pasalnya birokrasi yang tumpang tindih dan berbelit dinilai menghambat investasi.

Selain lembaga, Jokowi juga menekankan efisiensi anggaran. Ia mendorong agar anggaran digunakan pemerintah mengedepankan nilai manfaat.

"Semua rupiah yang keluar harus memberikan manfaat ekonomi, bermanfaat untuk rakyat, meningkatkan kesejahteraan rakyat," terang Jokowi.

Baca Juga: Visi Jokowi: Birokrasi tak efektif dan efisien, pejabatnya akan saya copot

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×