kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Visi Jokowi: Benahi birokrasi, butuh menteri yang berani


Minggu, 14 Juli 2019 / 22:09 WIB
Visi Jokowi: Benahi birokrasi, butuh menteri yang berani


Reporter: Abdul Basith | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam pidato penyampaian visi, Minggu (14/4) di Sentul, Presiden terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo menyatakan butuh menteri yang berani untuk melakukan reformasi birokrasi.

Menurut Jokowi, birokrasi yang cepat melayani, cepat dalam memberi izin menjadi kunci reformasi. "Begitu tidak efektif saya pastikan akan saya pangkas dan saya copot pejabatnya, oleh karena itu butuh menteri yang berani," ujar Jokowi dalam pidatonya yang dilansir dari Kompas TV, Minggu (14/7).

Baca Juga: Inilah lima visi Jokowi lima tahun ke depan

Jokowi menegaskan perlu reformasi birokrasi dan struktural. Hal itu dimaksudkan agar lembaga di Indonesia menjadi semakin sederhana dan lincah.

Permasalahan birokrasi sebelumnya menjadi perhatian bagi berbagai pihak. Pasalnya birokrasi yang tumpang tindih dan berbelit dinilai menghambat investasi.

Selain lembaga, Jokowi juga menekankan efisiensi anggaran. Ia mendorong agar anggaran digunakan pemerintah mengedepankan nilai manfaat.

"Semua rupiah yang keluar harus memberikan manfaat ekonomi, bermanfaat untuk rakyat, meningkatkan kesejahteraan rakyat," terang Jokowi.

Baca Juga: Visi Jokowi: Birokrasi tak efektif dan efisien, pejabatnya akan saya copot

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×