Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perbaikan kecil dalam ketimpangan ekonomi Indonesia.
Salah satu indikatornya, yakni persentase pengeluaran kelompok penduduk 40% terbawah, ukuran yang digunakan Bank Dunia, mengalami peningkatan.
Mengutip laporan berita resmi statistik, pada Maret 2025, kelompok warga termiskin ini menyumbang 18,65% dari total pengeluaran nasional.
Baca Juga: Gini Rasio Indonesia Turun, Tapi Ketimpangan di Kota Masih Tinggi
Angka tersebut naik 0,24% poin dibandingkan September 2024 (18,41%), dan naik 0,25% poin dibanding Maret 2024 (18,40%).
Jika dilihat dari wilayah, tren perbaikan juga terlihat, meskipun ketimpangan antarwilayah tetap nyata.
Di daerah perkotaan, pengeluaran 40% penduduk terbawah tercatat sebesar 17,64% pada Maret 2025. Angka ini naik dari 17,44% (September 2024) dan 17,41% (Maret 2024).
Sementara itu, di perdesaan, porsi pengeluaran kelompok ini jauh lebih besar, yaitu 21,75% pada Maret 2025. Ini juga mengalami peningkatan dari 21,39% pada dua periode sebelumnya.
Baca Juga: Mengapa BPS Menunda Rilis Angka Kemiskinan dan Ketimpangan?
Adapun, pada Maret 2025, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur menggunakan gini ratio adalah sebesar 0,375.
Angka ini menurun 0,006 poin jika dibandingkan dengan gini ratio September 2024 yang sebesar 0,381 dan menurun 0,004 poin jika dibandingkan dengan gini ratio Maret 2024 yang sebesar 0,379.
Selanjutnya: Australia Buka Akses Pasar untuk Daging Sapi AS, Trump Sebut Kemenangan Perdagangan
Menarik Dibaca: Promo HokBen Payday Seru 25-31 Juli 2025, Paket Spesial Berdua Tak Sampai Rp 100.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News