kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Belanja Masyarakat Menurun pada Ramadan 2023


Selasa, 09 Mei 2023 / 19:52 WIB
Belanja Masyarakat Menurun pada Ramadan 2023
ILUSTRASI. Konsumsi masyarakat pada saat Ramadan 2023 terpantau melambat bila dibandingkan dengan Ramadan tahun 2022. KONTAN/Baihaki/


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumsi masyarakat pada saat Ramadan 2023 terpantau melambat bila dibandingkan dengan Ramadan tahun 2022. 

Data Bank Central Asia (BCA) Spending Index menunjukkan, rata-rata indeks belanja masyarakat selama Ramadan 2023 sebesar 126,5. 

Ini lebih rendah bila dibandingkan dengan rata-rata indeks belanja masyarakat selama Ramadan 2022 yang mencapai 139,7. 

Kepala Ekonom BCA David Sumual mengakui, memang tingkat konsumsi masyarakat pada Ramadan tahun ini tidak setinggi yang diharapkan. 

Baca Juga: Masyarakat Makin Selektif dalam Berbelanja

"Tidak setinggi tahun lalu. Tidak seperti yang diharapkan. Namun, ini tetap lebih tinggi dibandingkan dengan masa pandemi Covid-19," tutur David kepada Kontan.co.id, Selasa (9/5). 

David menduga, penuruan belanja tersebut sehubungan dengan beberapa hal. 

Pertama, penurunan harga komoditas yang mendorong pelemahan daya beli masyarakat yang berkecimpung dalam lapangan kerja terkait. 

Kedua, adanya perlambatan ekonomi beberapa sektor ekonomi seperti teknologi, sehingga mengurangi daya beli masyarakat di lapangan kerja terkait. 

Ketiga, ada pengurangan tenaga kerja yang membuat masyarakat harus hati-hati dalam berbelanja. 

Keempat, adanya berita mengenai ketidakpastian global yang kemudian membuat masyarakat kelas menengah dan atas untuk mengerem konsumsi. 

Akan tetapi, David berharap ke depan belanja masyarakat makin meningkat. Ini seiring dengan penguatan nilai tukar rupiah yang menekan inflasi impor (imported inflation) dan perbaikan ekonomi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×