kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,64   -7,73   -0.78%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belanja Masyarakat Meningkat, Ekonom: Daya Beli Masih Solid


Senin, 21 November 2022 / 20:02 WIB
Belanja Masyarakat Meningkat, Ekonom: Daya Beli Masih Solid
Pengunjung memilih produk alas kaki pada gerai pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (8/11/2022). Belanja Masyarakat Meningkat, Ekonom: Daya Beli Masih Solid.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Aktivitas belanja masyarakat meningkat pada awal November 2022. Ini tercermin dari data yang disajikan dalam Mandiri Spending Index (MSI) hingga 6 November 2022. 

Dari data yang diterima Kontan.co.id, indeks nilai belanja per 6 November 2022 tercatat 128,6 atau naik dari 126,5 pada 30 Oktober 2022. Sedangkan indeks frekuensi belanja tercatat 159,2 atau naik dari 157,9 pada akhir Oktober 2022. 

Kepala Ekonom Josua Pardede mengungkapkan, akselerasi belanja masyarakat dipengaruhi oleh melandainya tingkat inflasi umum, terutama inflasi pangan. Meski, ia tak menampik masih ada pengaruh dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). 

Baca Juga: Pertumbuhan Belanja Masyarakat Berpotensi Melambat, Ini Pemicunya

Nah, di tengah kondisi inflasi ini, masyarakat berpenghasilan menengah dan atas nampak cukup percaya diri untuk berbelanja. Sehingga ini pun mendorong kenaikan belanja masyarakat. 

“Secara umum, masyarakat yang berpenghasilan menengah dan tinggi tidak terlalu terdampak dari penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM),” terang Josua kepada Kontan.co.id, Senin (21/11). 

Selain itu, belanja masyarakat yang meningkat juga didorong oleh masih solidnya daya beli masyarakat di daerah-daerah penghasil komoditas. Harga komoditas yang masih cenderung tinggi mampu menambah penghasilan kelompok masyarakat ini. 

Baca Juga: Ekonomi Pulih, Pemerintah Optimistis Penerimaan Pajak 2022 Lampaui Target

Meski memang belanja masyarakat ditopang oleh masyarakat kelompok menengah dan atas, bukan berarti daya beli masyarakat kelompok bawah berkurang. Josua melihat, ada bantuan langsung tunai (BLT) dan kompensasi penyesuaian harga BBM yang mampu menjaga daya beli masyarakat kelas ini. 

“Penyaluran BLT oleh pemerintah sebagai kompensasi penyesuaian harga BBM berdampak untuk menahan penurunan daya beli masyarakat berpenghasilan rendah,” tandas Josua. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×