kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini prediksi ekonom terkait kondisi neraca pembayaran Indonesia di kuartal II-2021


Minggu, 15 Agustus 2021 / 16:18 WIB
Begini prediksi ekonom terkait kondisi neraca pembayaran Indonesia di kuartal II-2021
ILUSTRASI. Petugas teller memperlihatkan mata uang rupiah pecahan Rp 100 ribu./pho KONTAN/Carolus Agus waluyo/18/11/2020.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para ekonom memperkirakan kondisi neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal II-2021 tidak akan terlalu berubah dari kondisi NPI pada kuartal I-2021. Asal tahu saja, NPI pada kuartal I-2021 tercatat surplus US$ 4,1 miliar, sementara pada kuartal akhir tahun lalu mencetak defisit sebesar US$ 0,2 miliar.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memperkirakan, surplus NPI pada kuartal II-2021 akan berada di kisaran US$ 4,1 miliar hingga 5 miliar. “Kondisi NPI ini masih tidak akan terlalu berubah dari kuartal sebelumnya. Akan di atas US$ 4,1 miliar tapi naiknya tidak akan terlalu banyak dan tidak akan lewat dari US$ 5 miliar,” ujar Riefky kepada Kontan.co.id, Jumat (15/8). 

Riefky mengatakan, surplus NPI ini didorong oleh masih adanya arus modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik. Namun, arus modal asing yang masuk ini cenderung naik sedikit dari kondisi kuartal I-2021. 

Baca Juga: Surplus neraca pembayaran Indonesia diproyeksi capai US$ 5,35 miliar di kuartal kedua

Seiring dengan hal itu, Riefky memperkirakan neraca transaksi berjalan akan berbalik menjadi surplus. Namun, surplusnya kecil, di bawah US$ 1 miliar. Kondisi neraca transaksi berjalan ini didorong oleh peningkatan ekspor seiring dengan peningkatan harga komoditas andalan ekspor Indonesia seperti minyak kepasa sawit dan batubara. 

Kemudian, ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan NPI kuartal II-2021 cenderung tidak berubah dari kondisi kuartal I-2021. “Kemungkinan cenderung tidak berubah. Kalau pun surplus akan kecil, dan kalau pun defisit akan kecil. Kalau dilihat posisi cadangan devisa di akhir kuartal I-2021 dan akhir kuartal II-2021 juga cenderung flat,” ujar Faisal. 

Bila menilik data BI, cadangan devisa pada akhir kuartal I-2021 alias akhir Maret 2021 tercatat US$ 137,095 miliar dan pada akhir kuartal II-2021 alias akhir Juni 2021 sebesar US$ 137,092 miliar. Berbeda dengan Riefky, Faisal memperkirakan neraca transaksi berjalan masih akan mencatat defisit. Perkiraannya, current account deficit (CAD) akan berada di kisaran 0,4% hingga 0,5% PDB. 

Selanjutnya: Corona varian delta masih ancam pemulihan ekonomi Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×