kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,78   7,44   0.82%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Corona varian delta masih ancam pemulihan ekonomi Indonesia


Senin, 09 Agustus 2021 / 18:51 WIB
Corona varian delta masih ancam pemulihan ekonomi Indonesia
ILUSTRASI. Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (22/7/2021). Pemerintah mengklaim lonjakan kasus sejalan dengan penyebaran varian delta.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus pandemi virus corona masih tinggi. Pemerintah mengklaim lonjakan kasus sejalan dengan penyebaran varian delta. Sehingga memaksa pemerintah untuk mengeluarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak awal Juli hingga saat ini.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan dampak varian asal India tersebut tentunya akan mengganggu pertumbuhan ekonomi di periode kedua tahun ini, terutama terhadap konsumsi rumah tangga dan ekspor. 

Sri Mulyani menyampaikan, konsumsi rumah tangga  akan berimbas selama pengetatan PPKM akibat varian delta. Terutama bagi masyarakat ekonomi kelas menengah-atas yang konsumsinya akan tergantung dari pengendalian pandemi.

Dari sisi perdagangan, Menkeu mengatakan  bahwa Indonesia perlu mewaspadai kembali meluasnya penyebaran varian delta di negara mitra dagang RI. Hal ini dikhawatirkan akan kembali mengganggu kinerja ekspor Indonesia karena mempengaruhi sisi demand dan suplai dari negara mitra dagang Indonesia. 

Baca Juga: Ekonom: Penurunan bunga penjaminan LPS minim pengaruhnya ke konsumsi nasabah tajir

“China di Wuhan juga sudah melakukan pembatasan aktivitas, Amerika Serikat (AS) alami kenaikan kasus (covid-19 ), Korea Selatan pun sama. Jadi ini harus tetap kita waspadai  covid-19 varian delta yang akan mempengaruhi sisi demand melalui konsumsi dan ekspor,”tuturnya dalam Konferensi Pers, Jumat (6/8).

Dikhawatirkan lonjakan kasus Covid-19 akan mengganjal pengiriman barang-barang Indonesia ke luar negeri. Sebab, kinerja ekspor pada kuartal II-2021 sudha tercatat moncer yakni tumbuh 31,78% secara year on year (yoy). 

Perbaikan kinerja ekspor tersebut didukung oleh pemulihan ekonomi global sehingga meningkatkan sisi permintaan dari negara mitra dagang terutama untuk produk unggulan Indonesia. 

"Ekspor kita juga luar biasa tinggi dan terlihat karena ekonomi global yang mulai pulih. Dan kita lihat komoditas dari sisi jumlahnya meningkat baik itu ke negara-negara seperti China, AS, yang semuanya menunjukkan pemulihan ekonomi cukup tinggi dan ini menyebabkan kinerja ekspor kita mengalami kenaikan baik dari sisi volume dan harga-harga komoditas," ungkap Sri. 

Baca Juga: Menkeu dan Menteri Investasi teken nota kesepahaman untuk optimalkan investasi




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×