kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.355   -190,00   -1,15%
  • IDX 6.869   82,03   1,21%
  • KOMPAS100 995   15,18   1,55%
  • LQ45 764   10,59   1,40%
  • ISSI 223   2,25   1,02%
  • IDX30 395   4,66   1,19%
  • IDXHIDIV20 461   4,56   1,00%
  • IDX80 112   1,50   1,36%
  • IDXV30 114   0,50   0,44%
  • IDXQ30 128   1,96   1,56%

Begini Perkembangan Rencana Investasi Tesla di Indonesia


Selasa, 14 Juni 2022 / 16:03 WIB
Begini Perkembangan Rencana Investasi Tesla di Indonesia
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk di pabrik produksi Space X, Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu, 14 Mei 2022. Begini Perkembangan Rencana Investasi Tesla di Indonesia.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau Kementerian Investasi mengaku masih terus melakukan pembicaraan dengan Tesla, terkait rencana penanaman modal produsen mobil listrik terbesar dunia tersebut. 

“Proses pembicaraan masih jalan terus. Iya, masih jalan terus,” ujar Deputi BIdang Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM Yuliot Tanjung dalam diskusi secara daring, Selasa (14/6). 

Sayangnya, Yuliot masih belum bisa memberikan gambaran lebih lanjut mengenai progres pembicaraan dan kapan tepatnya perusahaan milik miliarder Elon Musk masuk ke Indonesia. Pasalnya, ini sangat bergantung dengan progres pembicaraan yang sedang berjalan. 

“Tergantung pada masalah data dan kebijakan akomodir yang menjadi wishlist (yang diinginkan) oleh Tesla. Kami akan umumkan kalau sudah ada hasilnya rencana investasi yang bersangkutan,” tuturnya. 

Baca Juga: Luhut Sebut Perwakilan Ford akan Datang 20 Juni, Bakal Investasi di Indonesia?

Sehubungan dengan ini, sebenarnya perkembangan investasi ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia sudah menunjukkan buah yang manis. Yuliot menyebut, minat perusahaan teknologi lain yang berfokus pada sektor kendaraan listrik termasuk baterainya cukup besar.

Sebut saja rencana investasi dari LG Energy Solution digadang bisa mencapai US$ 9,8 miliar. Kemudian CATL senilai US$ 5,2 miliar, serta Foxconn yang berpotensi mencapai US$ 8 miliar. Belum lagi ada juga perusahaan lain seperti BASF Volkswagen, serta Hyundai. 

Yuliot pun berharap, upaya pemerintah dalam menarik investasi perusahaan-perusahaan tersebut ditambah dengan kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik akan menciptakan investasi yang lebih ramah lingkungan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×