Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Belakangan, nilai tukar rupiah bergejolak. Namun, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan stabil.
Hal ini didukung sejumlah indikator ekonomi Indonesia yang relatif baik dibandingkan negara-negara lain. Menurutnya, kondisi tersebut akan mendukung aliran modal masuk asing dan menariknya imbal hasil.
"Ke depan kami memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah bergerak stabil sesuai dengan komitmen Bank Indonesia (BI) untuk terus menstabilkan nilai tukar rupiah," ujar Perry dalam Rapat bersama Komisi XI DPR RI, Senin (24/6).
Perry mengakui seluruh mata uang dunia memang mengalami pelemahan. Namun, depresiasi rupiah pada Juni 2024 tidak sedalam mata uang kawasan lain.
Baca Juga: Rupiah Spot Berbalik Menguat 0,06% ke Rp 16.440 Per Dolar AS Pada Senin (24/6) Siang
Pada 19 Juni 2024 lalu, rupiah mengalami depresiasi 5,92%. Ini lebih rendah jika dibandingkan dengan mata uang won Korea yang mengalami depresiasi 6,78%, kemudian bath Thailand depresiasi 6,92%, peso Meksiko depresiasi7,89% serta yen Jepang yang mengalami depresiasi 10,78%.
"Seluruh dunia mata uang itu memang melemah, tapi bagaimana menjaga depresiasi itu tetap stabil," katanya.
Perry menyampaikan, pihaknya akan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui tiga instrumen, yaitu instrumen intervensi, Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan jika diperlukan adalah untuk kenaikan BI rate.
"Kami akan terus menstabilkan nilai tukar rupiah sesuai mandat BI, baik dengan intervensi di valas maupun penguatan strategi moneter melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI dan SUVBI dan juga koordinasi dengan pemerintah, perbankan dan dunia usaha untuk implementasi PP 36/2023 mengenai DHE," imbuh Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News