kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bayang-bayang resesi ekonomi menghantui Indonesia pada kuartal III 2020


Senin, 03 Agustus 2020 / 20:36 WIB
Bayang-bayang resesi ekonomi menghantui Indonesia pada kuartal III 2020
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (29/4/2020). Untuk mengatasai dampak pandemi virus corona (COVID-19), Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2020 tentang Penataan dan Penyed


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

Bila negara asal investasi terganggu, maka keputusan investasi di Indonesia bisa tertunda sampai ada tanda pemulihan yang pasti. Imbasnya kemudian pada serapan tenaga kerja dari investasi asing atau PMA pasti menurun di sepanjang tahun 2020.

Dari sisi perdagangan, negara di kawasan Asia yg resesi juga punya peran strategis sebagai hub produk ekspor Indonesia sebelum masuk ke China. Risiko yang muncul, permintaan ekspor Indonesia bisa menjadi turun.

"Bahkan, neraca dagang Indonesia meskipun surplus tapi mencerminkan adanya tekanan pada sisi ekspor sepanjang Januari 2020 - Juni 2020 minus 5,49% yoy," tambahnya.

Baca Juga: Dunia resesi, IHSG bisa turun, ini saran buat investor

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa pulih lebih lama. Dalam skenario terburuk, ekonomi Indonesia bahkan bisa pulih dalam skenario L-shaped. Untuk itu, Bhima pun mengimbau agar stimulus PEN yang dianggarkan oleh pemerintah bisa cepat terealisasikan.

"Jika stimulus PEN belum terealisasi dengan cepat maka bisa lebih lama pemulihannya dan bisa L shaped sulit kembali ke 5%," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×