kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Batalkan rapat DNI, Hatta malah ketemu Jokowi


Senin, 23 Desember 2013 / 16:58 WIB
Batalkan rapat DNI, Hatta malah ketemu Jokowi
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo menanam bibit sorgum di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (2/6).


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Hari ini, Menteri koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa seharusnya memimpin rapat revisi aturan Peraturan Presiden nomor 36 tahun 2010 mengenai daftar investasi yang tertutup dan terbuka dengan syarat. Rapat tersebut sebelumnya dijadwalkan mulai pukul 16.00 WIB, namun tiba-tiba saja Hatta membatalkannya.

Menurut Hatta, alasan pembatalan rapat yang membahas aturan yang sering disebut daftar Negatif Investasi (DNI) itu karena sejumlah menteri berhalang hadir. Penyebabnya, para menteri itu harus mendampingi presiden Susilo bambang Yudhoyono (SBY) ke Cilegon.

“Katanya mereka tidak bisa, jadi saya undur besok, Selasa  (24/12) pukul 08.00 WIB,” ujar Hatta, Senin (23/12) di kantornya, Jakarta.

Namun kemudian diketahui, kalau Hatta telah mengganti agenda rapat DNI itu untuk menjemput kedatangan bus trans jakarta di Tanjung Priok.

Hatta tidak sendirian ke Tanjung Priok, melainkan bersama-sama dengan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi Dodo.

Hatta dan Jokowi tampak kompak berangkat dari gedung Menko Perekonomian, menuju tanjung priok mengenakan kemeja putih. Bahkan keduanya berada dalam satu mobil bersama.

Sementara itu, terkait rapat pembahasan DNI yang batal dilaksanakan, Hatta mengatakan mudah-mudahan pembahasannya akn segera tuntas besok.

Sebab, dalam pertemuan tersebut, selain dihadiri sejumlah menteri juga akan dihadiri sejumlah pengusaha dan kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Mahendra Siregar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×