kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hatta: Aturan DNI akan segera diterbitkan


Kamis, 19 Desember 2013 / 16:48 WIB
Hatta: Aturan DNI akan segera diterbitkan
ILUSTRASI. Suasana pameran di stand Gesits pada pembukaan IIMS Hybrid 2022 di JiExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Kamis (31/3/2022).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Menteri Koodinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah akan segera menerbitkan Daftar Negatif Investasi (DNI). Pasalnya, pembahasan draft revisi DNI sudah memasuki tahap final dan bila tidak ada aral melintang, pada bulan ini, perubahan aturan DNI akan terbit.

Hal itu dikatakan Hatta saat ditemui di Kantor Presiden, Kamis (19/12). "DNI nanti akan segera kita terbitkan dalam waktu dekat," ujarnya.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini melanjutkan bahwa ada beberapa paket kebijakan ekonomi yang sudah dikeluarkan pemerintah terus dikawal implementasinya. Dengan demikian diharapkan bisa segera membuahkan hasil. Kalau semua kebijakan ini berjalan dengan baik, Hatta optimis, pemerintah tidak akan berhenti melakukan reformasi struktural karena hal itu penting.

Mantan Menteri Sekretaris Negara ini melanjutkan bahwa kunci utama menghadapi gejolak ekonomi global saat ini adalah dengan tetap menjaga pertumbuhan ekonomi.

Kendati, saat ini pemerintah mengambil kebijakan stabilisasi ekonomi, yang berefek pada tertekannya pertumbuhan ekonomi, tapi pemerintah akan segera mendorong terjadinya pertumbuhan.

Terkait keputusan The Fed melakukan tapering off awal tahun 2014, Hatta menegaskan pemerintah tidak terlalu khawatir. Sebab keputusan itu sudah jelas dan tidak lagi menimbulkan ketidakpastian di pasar lagi.

Sejauh pengamatan Hatta, reaksi pasar pasca pengumuman The Fed, tampak tidak terlalu berlebihan. Karena sudah diperkirakan dengan pemangkasan stimulus sebesar US$ 10 miliar, maka bunga di Amerika Serikat masih tetap rendah.

Sementara, pelemahan nilai tukar rupiah yang berada di angka antara Rp 12.100 atau Rp 12.200 per dollar Amerika Serikat masih dipandang tidak terlalu menghawatirkan.

"Pergerakan nilai tukar tersebut masih mencerminkan fundamentalnya dan pada kahir tahun, saya kira memang begitu, banyak kebutuhan, saya yakin nanti akan segera membaik," harap Hatta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×