kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.745   23,00   0,14%
  • IDX 8.271   29,08   0,35%
  • KOMPAS100 1.153   2,98   0,26%
  • LQ45 844   1,89   0,22%
  • ISSI 285   -0,20   -0,07%
  • IDX30 444   2,81   0,64%
  • IDXHIDIV20 511   0,08   0,02%
  • IDX80 130   0,45   0,35%
  • IDXV30 136   -0,44   -0,32%
  • IDXQ30 141   0,72   0,52%

Bappenas saring anggaran tak jelas


Selasa, 23 Februari 2016 / 18:30 WIB
Bappenas saring anggaran tak jelas


Reporter: Agus Triyono | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas mulai menyaring dan memetakan sejumlah anggaran tidak penting yang berpotensi muncul pada tahun anggaran 2017 nanti.

Langkah ini kata Wismana Adi Suryadibrata, Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dilakukan dengan mengevaluasi pelaksanaan anggaran 2015 di kementerian dan lembaga.

Evaluasi dilakukan terhadap besaran anggaran, penggunaan, dan dampaknya kepada masyarakat.

"Sedang dilihat semuanya," katanya Senin (22/2) tanpa mau merinci hasil evaluasi tersebut.

Wismana mengatakan, selain mengevaluasi, untuk membuat hasil evaluasi akurat, Bappenas dalam waktu dekat ini juga akan bertemu dengan kementerian lembaga untuk menjelaskan hasil evaluasi mereka.

Pertemuan tersebut juga sekaligus dilakukan untuk mengklarifikasi kebenaran hasil evaluasi Bappenas.

"Bisa saja nanti dia berikan koreksi, berikan bukti sehingga nanti bisa dipertimbangkan kembali keberadaan anggaran atau program yang direncanakan kementerian," katanya.

Pemerintah berencana untuk memperbaiki pola penggunaan anggaran pada tahun 2017 nanti.

Sofyan Djalil, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan, salah satu perbaikan akan dilakukan dengan memangkas dan menghapus anggaran atau program yang dinilai tidak efektif dan cenderung menghamburkan anggaran negara.

Selanjutnya, anggaran yang didapat dari program yang dihapus tadi akan digunakan untuk membiayai program prioritas pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×