Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tendi Mahadi
Selain itu, lanjut Yusuf, yang mesti diperhatikan adalah proses pemulihan setiap sektor industri. Sebab, proses cepat atau lambatnya pemulihan ekonomi di setiap sektor akan berbeda. Misalnya sektor yang dinilai akan pulih lebih cepat adalah sektor manufaktur atau sektor farmasi. Sedangkan proses pemulihan di sektor transportasi dan akomodasi dinilai tidak terlalu cepat. “Proses pemulihan berbeda antara satu sektor dengan sektor yang lain,” ucap Yusuf.
Oleh karena itu, Yusuf berpendapat agar kenaikan UMP tidak disamaratakan untuk semua sektor. Kenaikan UMP perlu memperhatikan kemampuan masing-masing sektor dalam proses pemulihan ekonomi.
Yusuf menilai, perlu adanya negosiasi antara pengusaha dan pekerja pada sektor-sektor tertentu untuk menemukan titik tengah dalam menentukan UMP yang mampu dilakukan. Hal ini agar keberlangsungan usaha tetap berjalan dan hak terhadap pekerja tetap dapat dipenuhi.
Lebih lanjut, Yusuf berharap pemerintah dapat melanjutkan program perlindungan sosial pada tahun 2022 untuk menjaga daya beli dan/atau konsumsi rumah tangga masyarakat. Di saat yang sama, Pemerintah juga tetap mesti melaksanakan targetnya dalam mencapai target defisit anggaran yang telah ditargetkan.
“Dalam proses pemulihan ekonomi bantuan sosial ini penting untuk mendorong konsumsi, daya beli agar tujuannya kembali lagi muaranya pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Karena kita tahu konsumsi proporsinya sangat besar dan sudah terbukti dapat mendorong dan menjaga daya beli di dalam negeri,” jelas Yusuf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News