Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can
JAKARTA. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meramalkan gejolak harga minyak mentah akan terus berlanjut. Salah satu pendorongnya karena pemulihan ekonomi negara-negara Asia yang membutuhkan konsumsi energi lebih banyak.
Direktur Perencanaan Ekonomi Makro Bappenas Bambang Prijambodo memperkirakan harga minyak akan berada di kisaran US$ 85 per barel hingga US$ 90 per barel sepanjang tahun ini. “Kondisi perekonomian yang bergerak ini yang mendorong tekanan terhadap harga komoditi menjadi cukup besar,” tandasnya, Senin (10/1).
Bambang memperkirakan harga beberapa komoditas lain juga sudah mulai mendekati, menyamai bahkan melewati harga tertinggi seperti pada 2008 lalu. Salah satu contohnya harga karet mentah yang sudah menyentuh 387 sen dolar Amerika Serikat per kilogram.
Menurut Bambang, tekanan harga ini akan terjadi jangka waktu pendek. "Pemerintah sudah mencermati itu," tandasnya.
Pada pukul 11.40 WIB, harga minyak WTI untuk kontrak pengiriman Februari 2011 di Pasar NYMEX-AS melaju ke level US$ 89,31 per barel. Harga ini naik 1,45% dari posisi akhir pekan lalu di US$ 88,03 sebarel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News