Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deputi Bidang Perencanaan Makro Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Eka Candra menyebutkan, fenomena penurunan kelas menengah masih akan berlanjut.
Dia mengatakan, kondisi ini dipengaruhi oleh kesenjangan ekonomi yang semakin melebar. Rasio gini atau tingkat ketimpangan pada September 2024 meningkat menjadi 0,381, naik dari 0,379 pada Maret 2024.
“Penurunan penduduk kelas menengah ini menjadi trending topic sekarang. Banyak berita yang menyebutkan adanya potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, yang bisa mencapai jutaan orang. Ini menjadi tantangan ke depan,” ujar dia, Kamis (30/1).
Baca Juga: 10 Kebiasaan Buruk Kelas Menengah yang Harus Segera Ditinggalkan Jika Ingin Kaya
Eka menyoroti ketidakpastian ekonomi global dan domestik yang perlu diantisipasi pemerintah. Tren PHK yang terus berlanjut berisiko meningkatkan angka kemiskinan dan memperlebar ketimpangan ekonomi.
Meski demikian, dia menilai Indonesia tetap memiliki peluang menjadi negara maju, asalkan mampu mencapai pertumbuhan ekonomi minimal 7%.
“Target itu bisa tercapai jika Indonesia benar-benar memanfaatkan bonus demografi dengan baik,” katanya.
Baca Juga: 5 Perbedaan Utama Kebiasaan Kelas Menengah versus Kelas Atas
Saat ini, pembangunan ekonomi masih terpusat di wilayah barat Indonesia, sementara kawasan timur tertinggal.
“Ini menjadi perhatian utama, bagaimana kita bisa tumbuh lebih tinggi. Salah satu kuncinya adalah memanfaatkan bonus demografi dengan optimal,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bappenas Ungkap Fenomena Penurunan Kelas Menengah Masih Akan Berlanjut", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2025/01/30/180026526/bappenas-ungkap-fenomena-penurunan-kelas-menengah-masih-akan-berlanjut.
Selanjutnya: Kalender Ekonomi Dunia Hari Ini (31 Januari 2025), Rilis Data Inflasi EUR, USD, JPY
Menarik Dibaca: 4 Drakor Hwang Min Hyun, Terbaru Ada Study Group di Viu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News