Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) prihatin dengan lambatnya penyerapan pinjaman proyek luar negeri di lingkungan kementerian dan lembaga (K/L). Untuk itu, Bappenas meminta agar setiap K/L yang berhubungan dengan pinjaman tersebut untuk segera merealisasikan penyerapannya.
Direktur Pendanaan Luar Negeri Multilateral Bappenas Dewo Broto Joko Putranto mengatakan optimalisasi penggunaan pinjaman perlu dilakukan sehingga komitmen pinjaman tersebut bisa bermanfaat bagi perekonomian nasional.
"Kita minta lembaga terkait untuk mempertajam penyerapannya, agar dana pinjaman yang mereka dapatkan bisa dioptimalkan," katanya. Penyerapan tahun ini akan menjadi dasar bagi Bappenas untuk melihat usulan pinjaman yang diajukan oleh K/L.
Hingga akhir September 2008, realisasi penarikan pinjaman luar negeri pemerintah baik proyek maupun program masih sangat rendah. Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan menyebutkan, hingga akhir September 2008, penarikan pinjaman luar negeri baru mencapai 28% atau Rp 13,560 triliun dari pagu penarikan pinjaman luar negeri keseluruhan tahun 2008 senilai Rp 48,141 triliun atau US$ 5,290 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News