kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bappenas: Butuh Rp 404 triliun untuk capai target sanitasi&air minum layak pada 2024


Senin, 02 Desember 2019 / 18:33 WIB
Bappenas: Butuh Rp 404 triliun untuk capai target sanitasi&air minum layak pada 2024
ILUSTRASI. Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menargetkan, pada 2024 seluruh rumah tangga memiliki akses air minum layak dan 90% rumah tangga memiliki akses sanitasi layak.

Untuk mencapai target yang ditetapkan pemerintah, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/ Bappenas) Suharso Monoarfa mengakui terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi, salah satunya adalah masalah dana yang besar.

"Untuk memenuhi akses sanitasi dan air minum hingga 2024, diperkirakan dibutuhkan pendanaan sebesar Rp 404 triliun," tutur Suharso, Senin (1/12).

Baca Juga: Fokus tingkatkan akses sanitasi dan air minum layak, ini target Bappenas

Bila dirinci, pendanaan yang dibutuhkan untuk peningkatan akses air minum sebesar Rp 165,4 triliun dan sanitasi sebesar Rp 247 triliun.

Melihat kebutuhan dana yang besar tersebut, Suharso bilang diperlukan penciptaan skema pendanaan yang efektif dan efisien, termasuk mengoptimalkan sumber pendanaan yang ada.

Suharso juga menyebutkan masih ada berbagai tantangan lain mengapa target sanitasi dan air minum layak dan berkelanjutan tak kunjung tercapai.

Masalah itu antara lain seperti rendahnya tata kelola dan kapasitas kelembagaan penyedia layanan. Melihat masih sekitar 59% PDAM yang memiliki status kinerja sehat.

Selanjutnya, pembangunan infrastruktur yang belum direncanakan dengan baik. Ini melihat infrastruktur sanitasi dan air minum yang dibangun sering tidak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan daerah.

Baca Juga: Ini proyek-proyek yang akan dibangun oleh Kementerian PUPR lima tahun ke depan

"Terakhir, masih kurangnya kesadaran masyarakat terkiat pentingnya sanitasi dan air minum yang baik serta berperilaku hidup bersih dan sehat," ujar Suharso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×