Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) baru untuk gabah dan jagung sudah melibatkan banyak pihak termasuk petani.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyebut pembahasan penyesuaian HPP gabah sendiri telah dilakukan bersama banyak pihak antara lain Kementerian Pertanian, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Badan Riset dan lnovasi Nasional (BRIN).
Sementara dari kalangan asosiasi antara lain Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Serikat Petani Indonesia (SPI), Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI), Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi).
"Bapanas juga melibatkan BUMN dan BUMD seperti Perum Bulog dan PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda)," kata Arief dalam keterangan resmi diterima Kontan.co.id, Rabu (1/1).
Baca Juga: Efek PPN 12% dan Kenaikan Upah, Harga Pangan Berpotensi Menanjak Lagi di Awal 2025
Lebih lanjut, Arief menegaskan penyesuan HPP ini merupakan komando langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Dengan ini, pemerintah berharap diharapkan dapat menyejahterakan petani Indonesia dan meningkatkan produktivitas, gabah dan jagung.
Selain keputusan peningkatan HPP, pemerintah juga menugaskan kepada Perum Bulog untuk menyerap seluruh hasil panen dari petani lokal.
"Untuk itu, selanjutnya kita akan fokus bersama Bulog memperbanyak jumlah gudang penyimpanan dan fasilitas dryer," tambahnya.
Pemerintah resmi menaikkan HPP gabah menjadi Rp 6.500 per kg dari sebelumnya Rp 6.000 per kg. Lalu, harga jagung naik menjadi Rp 5.500 per kg dari sebelumnya Rp 5.000 per kg.
Keputusan ini diambil dalam rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Prabowo pada Senin (30/12) lalu.
Selanjutnya: Liga Voli Korea: Megawati Dinobatkan Sebagai MVP Putaran ke-3
Menarik Dibaca: BSI Bidik 10 Juta Pengguna BYOND by BSI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News