kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Banyak Kasus Peretasan Data, Ketua MPR Imbau Tingkatkan Keamanan Siber Nasional


Jumat, 16 Agustus 2024 / 10:17 WIB
Banyak Kasus Peretasan Data, Ketua MPR Imbau Tingkatkan Keamanan Siber Nasional
ILUSTRASI. Ketua MPR Bambang Soesatyo memimpin Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/Spt.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo menyoroti terkait keamanan siber Indonesia karena masih banyak kasus peretasan data nasional.

Dia menyampaikan keamanan siber di Indonesia perlu ditingkatkan, mengingat keamanan data nasional sangat mendesak untuk diperketat.

“Ini terkait juga dengan kasus peretasan data nasional, yang mengisyaratkan urgensi ketersediaan lembaga pemerintah yang berfokus pada keamanan siber, termasuk peraturan hukum,” tutur Bambang dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI, DPD RI Tahun 2024, Jumat (16/8).

Adapun menurut National Cyber Security Index, Indonesia masih menempati posisi kelima di Asia Tenggara dalam hal keamanan siber.

Baca Juga: Ketua MPR Bambang Soesatyo Lantunkan Pantun untuk Presiden Terpilih Prabowo Subianto

Bambang juga turut menyoroti terkait keamanan data militer Indonesia. Dia menyarankan agar pemerintah Indonesia segera mempersiapkan pembentukan matra ke-IV Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan menghadirkan Angkatan Siber, untuk memperkuat tiga matra yang sudah ada, yakni angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara.

“Kita telah sama-sama mengetahui, dunia sudah memasuki era internet of military things/ internet of battle-field things, dimana operasi militer semakin dapat dikendalikan dari jarak yang sangat jauh, dengan lebih cepat, tepat, dan akurat,” ungkapnya.

Dia menambahkan, keamanan siber juga sangat penting ditingkatkan mengingat posisi geopolitik Indonesia sangat rawan, lantaran berhadapan langsung dengan trisula negara persemakmuran Inggris.

Negara persemakmuran Inggris di antaranya, yakni Malaysia, Singapura, dan Australia, yang tergabung dalam Five Power Defence Arrangement (FFDA) bersama Selandia Baru dan Britania Raya. Di sisi lain, Indonesia juga berada dalam arena pertarungan geopolitik Rusia, Tiongkok, dan Amerika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×