kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.277   100,00   0,65%
  • IDX 7.895   65,64   0,84%
  • KOMPAS100 1.205   8,97   0,75%
  • LQ45 979   8,52   0,88%
  • ISSI 228   0,32   0,14%
  • IDX30 499   4,14   0,84%
  • IDXHIDIV20 603   5,73   0,96%
  • IDX80 137   1,08   0,80%
  • IDXV30 140   -0,05   -0,04%
  • IDXQ30 167   1,43   0,86%

Banyak Kasus Peretasan Data, Ketua MPR Imbau Tingkatkan Keamanan Siber Nasional


Jumat, 16 Agustus 2024 / 10:17 WIB
Banyak Kasus Peretasan Data, Ketua MPR Imbau Tingkatkan Keamanan Siber Nasional
ILUSTRASI. Ketua MPR Bambang Soesatyo memimpin Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/Spt.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo menyoroti terkait keamanan siber Indonesia karena masih banyak kasus peretasan data nasional.

Dia menyampaikan keamanan siber di Indonesia perlu ditingkatkan, mengingat keamanan data nasional sangat mendesak untuk diperketat.

“Ini terkait juga dengan kasus peretasan data nasional, yang mengisyaratkan urgensi ketersediaan lembaga pemerintah yang berfokus pada keamanan siber, termasuk peraturan hukum,” tutur Bambang dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI, DPD RI Tahun 2024, Jumat (16/8).

Adapun menurut National Cyber Security Index, Indonesia masih menempati posisi kelima di Asia Tenggara dalam hal keamanan siber.

Baca Juga: Ketua MPR Bambang Soesatyo Lantunkan Pantun untuk Presiden Terpilih Prabowo Subianto

Bambang juga turut menyoroti terkait keamanan data militer Indonesia. Dia menyarankan agar pemerintah Indonesia segera mempersiapkan pembentukan matra ke-IV Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan menghadirkan Angkatan Siber, untuk memperkuat tiga matra yang sudah ada, yakni angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara.

“Kita telah sama-sama mengetahui, dunia sudah memasuki era internet of military things/ internet of battle-field things, dimana operasi militer semakin dapat dikendalikan dari jarak yang sangat jauh, dengan lebih cepat, tepat, dan akurat,” ungkapnya.

Dia menambahkan, keamanan siber juga sangat penting ditingkatkan mengingat posisi geopolitik Indonesia sangat rawan, lantaran berhadapan langsung dengan trisula negara persemakmuran Inggris.

Negara persemakmuran Inggris di antaranya, yakni Malaysia, Singapura, dan Australia, yang tergabung dalam Five Power Defence Arrangement (FFDA) bersama Selandia Baru dan Britania Raya. Di sisi lain, Indonesia juga berada dalam arena pertarungan geopolitik Rusia, Tiongkok, dan Amerika.

Selanjutnya: Ketua MPR Bambang Soesatyo Lantunkan Pantun untuk Presiden Terpilih Prabowo Subianto

Menarik Dibaca: Squid Game Season Kedua Bakal Tayang Akhir Desember Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×