kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Banyak diberitakan negatif, PKS salahkan media


Selasa, 14 Januari 2014 / 16:05 WIB
Banyak diberitakan negatif, PKS salahkan media
ILUSTRASI. Fakta Seputar Diet Karbo.dok/Everyday Health


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Juru bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali menyalahkan media massa atas hasil survei Pol-Tracking yang menunjukkan bahwa partainya paling banyak diberitakan negatif. Menurutnya, pemberitaan media terhadap PKS selama ini tidak proporsional.

"Pertama, tolonglah agar media semuanya proporsional karena semua proporsional tidak baik. Kalau anggota tubuh ada yang besar sebelah kan tidak proporsional, tidak baik," kata Mardani saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/1).

Ia mengatakan, partainya bukanlah satu-satunya partai yang terjerat kasus korupsi. Menurut Mardani, banyak partai yang terjerat kasus korupsi lebih parah dari PKS. Ia berpendapat bahwa bahwa kasus korupsi yang menjerat PKS hanyalah kasus dugaan suap kuota impor daging sapi oleh mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaq.

"Ini proporsinya sudah berbeda, memangnya berapa orang kader PKS yang terjerat korupsi? Sebelum kasus Luthfi, ada tidak? Buktinya kan tidak ada," kata dia.

Lagi pula, kata Mardani, Luthfi sudah lama keluar dari PKS. Oleh karena itu, kasus tersebut murni kasus perorangan, bukan lembaga. "Ya, kami sih berharap media lebih proporsional. Kami menyadari kecewanya ada, kasus itu jangan digeneralisasi," ujarnya.

Menurut survei Pol-Tracking, PKS paling banyak diterpa pemberitaan negatif sepanjang tahun lalu. Pemberitaan negatif itu terutama keterkaitan kader PKS dengan kasus hukum. "PKS adalah partai yang memiliki tone pemberitaan negatif paling tinggi dibandingkan partai lain, yaitu 23,87% dari total pemberitaan terhadap partai itu," kata Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yuda AR dalam diskusi dan paparan hasil riset tersebut, Selasa (14/) di Jakarta.

Jumlah media yang dipantau dalam survei itu adalah lima stasiun televisi, lima media online, dan lima media cetak. Pemberitaan yang dipantau adalah berita pada program berita siang dan sore pada Senin hingga Jumat di stasiun televisi TV One, Metro TV, SCTV, RCTI, dan Trans7.

Sementara itu, media online yang dipantau adalah Detik.com, Kompas.com, Viva.co.id , Merdeka.com, dan Okezone.com. Adapun media cetak yang dipantai adalah Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Republika, dan Seputar Indonesia. Pemantauan dilakukan selama 1 Februari hingga 24 Desember 2013. ( Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×