kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.164   36,00   0,22%
  • IDX 7.064   79,88   1,14%
  • KOMPAS100 1.055   14,74   1,42%
  • LQ45 829   12,41   1,52%
  • ISSI 214   1,45   0,68%
  • IDX30 423   6,94   1,67%
  • IDXHIDIV20 509   7,44   1,48%
  • IDX80 120   1,74   1,47%
  • IDXV30 125   0,49   0,40%
  • IDXQ30 141   1,96   1,41%

Tak capreskan Jokowi, PDI-P akan kalah dari Golkar


Kamis, 09 Januari 2014 / 20:21 WIB
Tak capreskan Jokowi, PDI-P akan kalah dari Golkar
ILUSTRASI. Cek Saham-saham yang Banyak Dijual Asing Saat IHSG Menguat, Kamis (18/8)


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko "Jokowi" Widodo memiliki pengaruh yang besar dalam mengubah tingkat elektabilitas partainya. Jika tidak mencalonkan Jokowi sebagai Presiden, suara PDI-P akan turun drastis. PDI-P diperkirakan akan dikalahkan pesaing terbesarnya, Partai Golongan Karya (Golkar).

Hal tersebut terlihat dari hasil survei Indo Barometer yang dirilis di Jakarta, Kamis (9/1). "Kita ingin mengetahui, bagaimana elektabilitas Jokowi ini bisa mempengaruhi elektabilitas partainya," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari saat merilis hasil surveinya.

Survei menunjukkan, jika mencalonkan Jokowi, PDI-P akan mendapatkan suara 35,8%, jauh meninggalkan Golkar di urutan kedua dengan suara 15,8%. Di urutan ketiga dan keempat, ada Partai Gerindra dengan 7,9% dan Partai Demokrat dengan 4,6%. Sisanya adalah PKB (3,8%), PAN (2,5%), Hanura (2,5%), PPP (1,7%), Nasdem (1,3%), PKS (1,3%), PKPI (0,8%), suara tidak sah 2,1%, dan tidak menandai surat suara 20%.

"Namun, saat PDI-P tidak mencalonkan Jokowi, perolehan suaranya turun dengan drastis, bahkan di bawah Golkar," lanjut Kodari.

Jika hal itu terjadi, Golkar berada di urutan pertama dengan memperoleh 20,8% suara. Di bawahnya, PDI-P bertengger dengan suara 19,6%. PKB naik ke posisi ketiga dengan perolehan suara yang juga meningkat, yakni 9,6%. Di urutan keempat dan kelima, ada Gerindra dengan 7,5% dan Demokrat dengan 5,8%.

Sisanya, ada Hanura (3,3%), PAN (2,9%), Nasdem (1,7%), PPP (1,7%), PKS (1,3%), PBB (0,4%), suara tidak sah 0,8%, dan tidak menandai surat suara 24,6%.

Qodari mengatakan, pengaruh Jokowi yang begitu besar ini merupakan fenomena yang cukup unik mengingat ia hanyalah kader biasa. "Kalau dulu PDI-P bisa menang karena sosok Megawati dan Demokrat bisa menang karena sosok SBY, wajar karena mereka petinggi partai," jelasnya.

Qodari menjelaskan, waktu pengumpulan data survei 4-5 desember 2013. Survei ini dilaksanakan di 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden sebesar 1.200 orang dengan margin error sebesar ± 3% pada tingkat kepercayaan 95%..

Responden dipilih dengan metode multistage random sampling untuk menghasilkan responden yang mewakili seluruh populasi publik dewasa Indonesia, yakni berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Sementara itu, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap secara langsung dengan menggunakan kuesioner. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×