Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kepada korban bencana banjir di Karawang Jawa Barat, kemarin, Selasa (21/1). Dalam kunjungan tersebut, SBY menyerahkan bantuan secara simbolis bernilai Rp 1 miliar rupiah. Sementara bantuan yang sudah dikirim kepada korban letusan Gunung Sinabung, Tanah Karo, Sumatera Utara hingga saat ini masih berupa paket sembako.
Terkait bantuan tersebut, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan bahwa bantuan itu berasal dari anggaran kemanusian kepresidenan. "Presiden memiliki kewenangan memberikan bantuan kepada mereka yang dianggap pantas menerimanya," ujar Julian di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (22/1).
Julian menjelaskan bahwa perbedaan nilai bantuan kepada korban banjir di Karawang, Bekasi dan Letusan Gunung Sinabung disebabkan karena kondisi yang dialami korban bencana. Ia bilang, korban bencana di Karawang itu sangat memprihatinkan.
"Kalau Anda ikut kami ke sana, Anda akan tahu situasinya. Di sana Anda akan lihat apakah itu pantas atau tidak," ujar Julian dengan nada tinggi. Ia menuding awak media yang mewawancarainya tidak ikut melihat kegiatan presiden saat kunjungan ke Karawang kemarin. Padahal, Julian tidak tahu, kalau biro pers Istana sendiri memang membantasi awak media yang boleh ikut dalam robongan presiden itu.
Bencana Gunung Sinabung memang lebih besar ketimbang bencana di Karawang. Kendati begitu, sebelum mengunjungi korban letusan Gunung Sinabung, SBY telah terlebih dahulu mengirimkan bantuan berupa 8.000 paket berisikan makanan, obat dan kebutuhan pokok. Bantuan itu telah didistribusikan kepada korban bencana letusan Gunung Merapi di Kabanjahe, Sumatera Utara.
Besok, Kamis (22/1), SBY dan rombongan direncanakan akan bertolak ke Sinabung untuk mengunjungi langsung korban Sinabung. Pasalnya, para korban bencana Sinabung sudah berulang kali menyampaikan harapan untuk dikunjungi Presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News