kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Bantah Food Estate Disebut Program Gagal, KSP: Perlu Waktu


Rabu, 12 Juli 2023 / 20:34 WIB
Bantah Food Estate Disebut Program Gagal, KSP: Perlu Waktu
ILUSTRASI. Kantor Staf Presiden (KSP) membantah jika Program Food Estate disebut sebagai program yang gagal


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kantor Staf Presiden (KSP) membantah jika Program Food Estate disebut sebagai program yang gagal.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan, keberhasilan program food estate tidak bisa dinilai dalam waktu dekat.

Menurutnya, program food estate memerlukan waktu untuk bisa mencapai hasil produksi yang optimal.

"Tidak bisa langsung dinilai dalam tempo dekat. Jadi belum bisa dikatakan gagal tapi perlu waktu untuk membuktikan pada akhirnya akan menghasilkan sesuatu," kata Moeldoko ditemui selepas Kompas Talks di Jakarta, Rabu (12/7).

Baca Juga: Pemerintah Akan Memperluas Lahan Siap Tanam Food Estate, Keerom, Papua

Moeldoko mencontohkan, program food estate di Keerom, Papua perlu penanganan khusus sebelum bisa menghasilkan panen jagung pertamanya. Sebelumnya, lahan yang digunakan merupakan bekas lahan sawit. 

Tantangan pada jenis lahan seperti ini adalah tingkat keasaman yang tinggi sehingga perlu dilakukan penanganan secara khusus sebelum bisa ditanami dengan komoditas pangan. Bahkan, penanganan berkala terus dilakukan.

Menurutnya, setidaknya untuk setiap lahan butuh enam hingga tujuh kali musim panen untuk bisa mencapai tingkat yang optimal.

"Habis diperbaiki, datang air lagi, air menggenang maka asam lagi. Lalu ditreatment lagi jadi perlu upaya tidak hanya dari sisi budidaya tapi mengatur air agar keluar masuknya baik," tegas Moeldoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×