Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kantor Staf Presiden (KSP) membantah jika Program Food Estate disebut sebagai program yang gagal.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan, keberhasilan program food estate tidak bisa dinilai dalam waktu dekat.
Menurutnya, program food estate memerlukan waktu untuk bisa mencapai hasil produksi yang optimal.
"Tidak bisa langsung dinilai dalam tempo dekat. Jadi belum bisa dikatakan gagal tapi perlu waktu untuk membuktikan pada akhirnya akan menghasilkan sesuatu," kata Moeldoko ditemui selepas Kompas Talks di Jakarta, Rabu (12/7).
Baca Juga: Pemerintah Akan Memperluas Lahan Siap Tanam Food Estate, Keerom, Papua
Moeldoko mencontohkan, program food estate di Keerom, Papua perlu penanganan khusus sebelum bisa menghasilkan panen jagung pertamanya. Sebelumnya, lahan yang digunakan merupakan bekas lahan sawit.
Tantangan pada jenis lahan seperti ini adalah tingkat keasaman yang tinggi sehingga perlu dilakukan penanganan secara khusus sebelum bisa ditanami dengan komoditas pangan. Bahkan, penanganan berkala terus dilakukan.
Menurutnya, setidaknya untuk setiap lahan butuh enam hingga tujuh kali musim panen untuk bisa mencapai tingkat yang optimal.
"Habis diperbaiki, datang air lagi, air menggenang maka asam lagi. Lalu ditreatment lagi jadi perlu upaya tidak hanya dari sisi budidaya tapi mengatur air agar keluar masuknya baik," tegas Moeldoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News